Pandemi Covid-19 Akibatkan Gizi Buruk Bagi Anak-anak, Ini Kata UNICEF

- 25 Januari 2021, 20:03 WIB
ILUSTRASI gizi buruk.*/DOK. PR
ILUSTRASI gizi buruk.*/DOK. PR /

PR CIANJUR - Ketika pandemi Covid-19 mewabah di Indonesia, saat itu pula timbul masalah-masalah baru yang melingkupi berbagai asfek dan kalangan.

Mulai dari masalah ekonomi, pendidikan, kesehatan, gaya hidup dan sebagainya.

Akibat pandemi Covid-19 ini, banyak orang kehilangan pekerjaan, usaha semakin menurun, sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang mempengaruhi kesehatan masyarakat khususnya anak-anak.

Baca Juga: Suara Keras Terdengar di Langit Bali, Lapan Menduga Ada Meteor Jatuh, Berikut Penjelasannya

Perwakilan dari Komite Pengendalian Covid-19 UNICEF Arie Rukmantara mengatakan bahwa, anak-anak merupakan kelompok yang paling dirugikan karena terbebani dari berbagai aspek, seperti dikutip Pikiranrakyat-cianjur.com dari Antara.

Maka perlu perhatian khusus bagi anak-anak, mulai dari memperhatikan pola makannya, meningkatkan disiplin mengenai kebersihan, dengan memberikannya contoh langsung dan yang tak kalah penting aktifitas fisik mereka terhadap lingkungan.

Tidak hanya itu, bencana alam, perubahan cuaca, faktor ekonomi yang menurun karena Covid-19, secara tidak langsung mempengaruhi nutrisi dan asupan gizi bagi anak-anak.

Baca Juga: Wakaf Dimaksimalkan Dalam Pembangunan, Jokowi: Mengatasi Ketimpangan Sosial di Negara Kita

Dampak ekonomi atau kehilangan pekerjaan bagi tulang punggung keluarga, akan menurunkan daya beli masyarakat, sulit mencukupi kebutuhan ekonomi yang berakibat pada kekurangan gizi.

Padahal di saat pandemi ini, asupan gizi yang baik sangat dibutuhkan, hal itu tidak lain untuk menjaga imunitas tubuh.

“Yang paling dirugikan dalam krisis kesehatan pasti anak-anak. Karena mereka tidak mempunyai sumber daya yang mempuni, untuk memutuskan bagaiman keluar dari krisis kesehatan,” ujar Arie Rukmana.

“Mereka adalah korban yang paling terpinggirkan, mereka adalah korban dari pandemi ini,” lanjut Arie Rukmana.

Menurutnya UNICEF sejak awal selalu melibatkan diri dalam menangani krisis kesehatan termasuk pandemi Covid-19, khususnya untuk anak-anak.

Baca Juga: Angka Kasus Covid-19 di Amerika Serikat Meningkat hingga Mencapai 25 Juta Jiwa

Kesehatan tubuh tidak hanya ditunjang oleh aktifitas yang baik, seperti menjaga protokol kesehatan, akan tetapi ditunjang juga oleh faktor lingkungan dan makanan.

Untuk mendapatkan makanan yang bergizi, memerlukan usaha yang tidak mudah. Mengingat banyaknya masyarakat kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19 ini.

Namun kesulitan itu, tidak boleh menjadi masalah yang berlarut-larut.

Kita dapat memanfaatkan makanan murah tradisional tetapi mengandung banyak gizi, misalnya singkong, pepaya, pisang, belut, tutut, dan sebagainya.

Makanan itu selain banyak di sekitar kita, juga mengandung banyak protein dan karbohidrat yang dapat memenuhi kebutuhan gizi.

Baca Juga: Urbanasia: Tombak Informasi Generasi Milenial Indonesia

Bagi yang mempunyai halaman yang cukup luas, bisa dimanfaatkan untuk menanam sayuran.

Dalam situasi sulit ini, kita dapat memanfaatkan peluang dan bertindak seterampil mungkin.

Di samping itu, para orang tua harus mensosialisasikan adaptasi kebiasaan baru terhadap anak-anak, seperti membiasakan mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jaga jarak.

Mengingat imunnya yang belum kuat, anak-anak harus mendapat perhatian penuh, baik berupa asupan makanan, maupun aktifitas fisik dengan protokol kesehatan dengan contoh yang berulang-ulang.***

 

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini