Rumput Laut, Salah Satu Kekuatan Ekonomi Nasional yang Harus Dimaksimalkan

- 3 Februari 2021, 18:27 WIB
Ilustrasi rumput laut.
Ilustrasi rumput laut. /Pixabay/photosforyou./

PR CIANJUR – Rumput laut menjadi salah satu hasil alam yang ada di Indonesia. Di Benua Asia makanan satu ini memiliki ragam olahan yang menggugah selera.

Hal ini ditekankan pula oleh emerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan bagian Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan.

Rumput laut disebut superfood, makanan super karena manfaatnya dapat digunakan untuk berbagai macam persoalan hayati manusia.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Hari Ini, Rabu 3 Februari 2021: Andin Menerima Al Kembali?

Selain dapat dikonsumsi, rumput laut juga digunakan untuk bahan baku industri bermacam rupa sektor. Selain industri, rumput laut juga diketahui bisa menjadi salah satu solusi dari perubahan iklim yang sedang terjadi.

Dilansir Pikiranrakyat-Cianjur.com dari Antara, berdasarkan data Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), rumput laut diolah sebesar 40% untuk kebutuhan pangan. 40% lagi dikonsumsi dalam bentuk olahan pangan, dan sisanya, 20% dijadikan bahan industri.

Di Asia, produksi rumput laut didominasi oleh Tiongkok dengan 57% disusul Indonesia memproduksi rumput laut sebesar 29% dari kebutuhan dunia. Rumput laut Tiongkok berjenis subtropis, sedangkan rumput laut Indonesia berjenis tropis.

Baca Juga: Manfaat dan Kebaikan yang Didapatkan dari Melaksanakan Salat Dhuha

Indonesia diketahui memiliki sekitar 555 jenis rumput laut. Melihat kekayaan alam ini, sudah seharusnya rumput laut dijadikan salah satu komoditi unggulan.

Permasalahan terjadi karena saat ini ekspor Indonesia dari rumput laut sekitar 80% berbentuk bahan baku atau bahan mentah. Negara sasaran ekspor rumput laut Indonesia adalah Tiongkok, Korea Selatan, negara anggota Uni Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat.

Ada 36 Unit Pengolah Ikan (UPI) yang turut mengelola rumput laut tersebar di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. selain UPI, ada juga pabrik rumput laut tersebar di Kalimantan Utara, Gorontalo, Ternate, Luwu Timur, Bone, Jeneponto, Bombana, Buton Tengah, dan Buton.

Baca Juga: Di Film 'Agen Dunia' Clara Bernadeth Mainkan Peran Tak Biasa

KKP sendiri sudah mendirikan Tropical Seaweed Innovation Network (TSIN) dengan tujuan memperkuat pengembangan industri rumput laut nasional.

Dari sisi produksi, KKP juga menerapkan strategi bibit rumput laut kultur jaringan yang dibudidayakan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) DJPB (Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya) di Lampung, Jepara, Situbondo, Takalar, Lombok, dan Ambon.

Menanggapi situasi pandemi Covid-19, Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) melalui ketuanya, Safari Azis meminta dan berharap ada sinergi baik antara pemerintah, swasta, maupun akademisi untuk memaksimalkan produksi rumput laut ini pascapandemi.***

 

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x