Desy Ratnasari Ingatkan Menteri Agama untuk Intropeksi Diri, 'Semoga Menag Segera Minta Maaf!'

- 26 Februari 2022, 11:33 WIB
Anggota DPR RI Desy Ratnasari mendesak Menteri Agama Yaqut untuk segera meminta maaf secara terbuka
Anggota DPR RI Desy Ratnasari mendesak Menteri Agama Yaqut untuk segera meminta maaf secara terbuka /@desyratnasariterdepan/

 



JENDELA CIANJUR - Anggota DPR RI Desy Ratnasari turut menanggapi polemik Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang menyandingkan suara Adzan dengan gonggongan anjing ketika membahas peraturan pengeras suara masjid dan mushala.

"Gunakanlah isu toleransi sesuai konteks dan situasi dimana masyarakat berada," ujar Desy melalui postingan media sosialnya yang dikutip Jendela Cianjur, Sabtu 26 Februari 2022. Desy yang juga Ketua DPW PAN Jawa Barat itu pun mengungkapkan sebaiknya Menag itu mengedepankan toleransi dalam setiap pernyatan yang dikeluarkannya.

Baca Juga: Menag Yaqut Bandingkan Adzan Dengan Gonggongan Binatang, Ini Reaksi Ustadz Adi Hidayat

Jangan sampai melukai umat muslim, Desy pun mengingatkan Yaqut untuk intropeksi diri. "Toleransi hadir karena kita mengedepankan introspeksi diri, meningkatkan empati dan saling menghargai akan kebutuhan orang lain yang hidup berdampingan dengan kita," tegas Desy.

Dengan adanya kasus ini pun, Desy berharap Menag Yaqut bisa meminta maaf secara terbuka. "Semoga Menag segera menyatakan permintaan maaf secara terbuka dengan didampingi oleh tokoh-tokoh Agama Islam Indonesia," saran Desy.

Sebelumnya, pernyataan Yaqut disampaikan ketika menjelaskan Surat Edaran Menteri Agama Nomor 5 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala. Pernyataan itu disampaikan Yaqut saat berkunjung ke Gedung Daerah Provinsi Riau, Rabu, 23 Februari 2022.

Baca Juga: Menag Yaqut Bandingkan Adzan Dengan Gonggongan Binatang, Ustadz Adi Hidayat Ajak Taubat Nasuha

Yaqut meminta agar volume pengeras suara masjid dan musala diatur maksimal 100 dB (desibel) dan waktu penggunaan disesuaikan di setiap waktu sebelum azan. Namun, Yaqut mencontohkan suara-suara lain yang dapat menimbulkan gangguan, salah satunya suara gonggongan anjing.

"Yang paling sederhana lagi, kalau kita hidup dalam satu kompleks, misalnya. Kiri, kanan, depan belakang pelihara anjing semua. Misalnya menggonggong dalam waktu bersamaan, kita ini terganggu nggak? Artinya apa? Suara-suara ini, apa pun suara itu, harus kita atur supaya tidak jadi gangguan. Speaker di musala-masjid silakan dipakai, tetapi tolong diatur agar tidak ada terganggu," beber Yaqut. ***

Editor: Prasetyo


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah