Ade Armando Babak Belur di Lokasi Demo Mahasiswa, BNPT Sebut Kekerasan Bisa Perlebar Pintu Masuk Paham Radikal

- 12 April 2022, 20:15 WIB
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar /ANTARA

 

JENDELA CIANJUR - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebutkan apabila kekerasan dan kebencian dianggap wajar maka sangat berbahaya bagi bangsa karena bisa memperlebar pintu masuk paham radikal dan terorisme.

"BNPT mengecam segala bentuk aksi kekerasan yang merugikan masyarakat sipil baik secara individu maupun kelompok dalam bentuk apa pun," kata Kepala BNPT Komjen Polisi Boy Rafli Amar dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 12 April 2022.

Hal tersebut disampaikan Kepala BNPT menanggapi kekerasan yang terjadi dalam aksi unjuk rasa mahasiswa pada Senin (11 April).

Diketahui Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando dipukuli hingga babak belur oleh sekelompok pengunjuk rasa yang bukan mahasiswa di depan Kompleks Parlemen DPR/MPR, Senayan.

Baca Juga: Terbit SE Kemenhub 39, Begini Aturan Naik Kereta Bagi Anak di Masa Mudik Lebaran 2022

Sepatutnya, ujar dia, sebagai anak bangsa, maka semua pihak harus saling bergandengan tangan dan memperlakukan sesama dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, BNPT menyesalkan aksi kekerasan yang terjadi dari sebagian pengunjuk rasa saat jutaan umat Muslim Indonesia sedang menjalankan ibadah Suci Ramadhan.

Baca Juga: Putin Ungkap Tujuan Mulia Rusia Gelar Operasi Khusus Ukraina, Kemenhan: Potensi Tempur Ukraina Turun Drastis

BNPT mengecam segala bentuk aksi kekerasan yang merugikan masyarakat sipil, baik secara individu maupun kelompok dalam bentuk apa pun, tegas dia.

Kekerasan bukanlah jati diri bangsa Indonesia sehingga dikhawatirkan apabila kekerasan dan kebencian dianggap wajar karena berbahaya bagi negeri ini, jelas dia.

Halaman:

Editor: AR Rachmawati

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x