Tsunami Terjadi Sebanyak 22 Kali di Kepulauan Sunda Kecil, BMKG: Sumber Gempa Ternyata Lebih Galak

- 14 Mei 2022, 06:10 WIB
Ilustrasi Tsunami./pikiran-rakyat.com
Ilustrasi Tsunami./pikiran-rakyat.com /

Subduksi dari megathrust Sumba pada tanggal 19 Agustus 1977 memicu gempa berkekuatan 8,3 yang menimbulkan korban jiwa 158 orang dan lebih dari 1.000 orang hilang.

Ia mengatakan bahwa tsunami yang sebagai silent killer karena tsunami itu tidak ada gempanya terjadi di Waiteba pada tanggal 18 Juli 1979. Hal ini memicu tsunami setinggi 7—9 meter. Menurut keterangan Gubernur Ben Mboi, tercatat 539 orang meninggal dan 364 orang hilang.

"Profil pantai di NTT yang curam juga memicu terjadinya longsoran dan memicu tsunami," kata Daryono.

Selanjutnya, tsunami Flores pada tanggal 12 Desember 1992 menyebabkan kerusakan parah di Flores Timur. Korban meninggal lebih dari 2.500 orang. Hal ini terjadi akibat longsoran di dasar laut.

Baca Juga: Ade Yasin Tersangka Korupsi : KPK Terus Dalami Kasus, Periksa Enam Saksi Terkait Pelaksanaan Audit BPK Jabar

Pada tanggal 14 Desember 2021 terjadi gempa signifikan M 7,4. Namun, kata dia, pada saat itu terjadi tsunami kecil karena patahan mendatar.

"Pada saat itu sistem kami mengeluarkan warning tsunami dan ternyata benar, tsunami kecil terjadi di pantai utara Manggarai dan laut Flores Timur. Kalau dicek datanya tsunami di Marapokot 7 cm dan di daerah Reo juga," ujar Daryono.

Namun, bila saat itu patahannya naik, menurut dia, tsunami di NTT dengan kekuatan seperti pada tahun 1992 dapat terjadi kembali.***

Halaman:

Editor: Gugum Budiman

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah