JENDELA CIANJUR - PT Pertamina (persero) dilaporkan merugi Rp191 triliun di tahun 2021. Sementara Petronas --perusahaan minyak milik Malaysia-- pada periode yang sama malah mendapat keuntungan senilai Rp853 triliun.
"Kok bisa Pertamina rugi Rp 191 Trillun, tapi Petronas untung Rp 853 Trilliun 2021?," kata pengamat ekonomi senior Rizal Ramli melalui akun Twitter miliknya, @RamliRizal, Kamis, 2 Juni 2022.
Padahal, lanjut dia, harga bahan bakar minyak (BBM) di Malaysia relatif lebih murah dari Indonesia.
Terkait hal itu, Rizal Ramli mempertanyakan kinerja Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati.
"Ahok memang bacot gede???? ? Nieke piye ?," ujarnya.
Sebelumnya Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani menyebutkan dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor energi, PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) mengalami kerugian dalam jumlah cukup besar.
Disebutkan, kondisi itu tak terlepas dari lonjakan harga komoditas energi, yakni batu bara dan minyak mentah yang jadi bahan baku produksi kedua BUMN tersebut.
"Untuk Pertamina tadi kita lihat arus kas defisitnya estimasinya mencapai 12,98 miliar dolar AS (Rp191,2 triliun)," kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Banggar DPR RI, Kamis, 19 Mei 2022.
Artikel Rekomendasi