Pengamat Sebut Ahok Buruk Dalam Hal Komunikasi, Sulit Bedakan di Mana Berbicara dan Emosional

- 28 September 2020, 09:47 WIB
Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. /Antara/Bayu Prasetyo/

Sebab, M Qodari mengatakan bahwa menteri merupakan jabatan publik yang mengharuskan berkomunikasi secara baik.

"Mungkin kalau dia harus ditunjuk, bukan dipilih. Misalnya seperti menteri. Tapi waktu saya pulang ini masih 2017 nih, saya belum kepikiran 'kayaknya jadi menteri pun enggak cocok'. Karena menteri itu jabatan publik. Jabatan publik itu adalah jabatan atau pekerjaan yang kerja harus bagus, komunikasi juga harus bagus," tutur M Qodari.

Lebih lanjut M Qodari menuturkan, akan percuma jika seorang pejabat publik bekerja dengan baik tapi tak diiringi komunikasi yang baik.

Baca Juga: Presiden Jokowi Dengarkan Cerita Perawat ICU Pasien Covid-19, Cek Swab Setiap Akan Pulang ke Rumah

Dengan begitu, M Qodari berpendapat bahwa Ahok lebih cocok di perusahaan swasta ketimbang menjadi pejabat publik.

"Karena pekerjaan bagus kalau komunikasi buruk itu rusak. Contohnya siapa? Ahok sendiri karena itu kesimpulan saya Ahok itu cuma tepat di perusahaan swasta. Enggak cocok di jabatan publik atau yang berhadapan dengan publik," katanya.

M Qodari pun mengakui pernah berbicara kepada media saat Ahok ditunjuk menjadi Komisaris Utama (Komut) Pertamina.

Dirinya menyarakan Ahok agar menunjuk juru bicara (Jubir) saat akan berinteraksi dengan media.

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 10 Ditutup Hari Ini, Begini Cara Daftarnya Via HP

Pernyaatan M Qodari itu disampaikan lantaran ia takut Ahok tidak berkomunikasi secara baik yang pada akhirnya menimbulkan kericuhan.

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x