PR CIANJUR - Satu orang Warga Negara Indonesia (WNI) diketahui menjadi sandera pasukan Abu Sayyaf di Filipina.
Sayangnya nyawa sandera berinisial LB tersebut tidak berhasil diselamatkan usai peristiwa baku tembak antara pihak keamanan Filipina sengan kelompok Abu Sayyaf (ASG).
Kabar tersebut disampaikan pula oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia, Retno Marsudi.
Baca Juga: Indonesia Urutan ke-4 di Asia Untuk Kasus Baru Covid-19, Berikut Data per 1 Oktober 2020
"Berita duka yang baru kita terima dari Filipina, satu sandera WNI dengan inisial LB diinformasikan meninggal dunia. Setelah terjadi kontak senjata antara aparat keamanan Filipina Joint Task Force Sulu dan 45th battalion infantry dengan kelompok ASG di kota Patikul di provinsi Sulu," ujar Retno Marsudi.
Seperti diberitakan BERITABULUKUMBA.com sebelumnya dalam artikel berjudul 'Menlu RI: Seorang WNI Sandera Abu Sayyaf Meninggal', LB adalah WNI asal Kota Buton, Sulawesi Tenggara.
LB sempat disandera oleh ASG bersama empat WNI lainnya.
Kelima WNI tersebut bekerja sebagai nelayan dan telah ditangkap oleh ASG saat berada di perairan Tambisan, Sabah, Malaysia pada Januari 2020 lalu.
Baca Juga: Ayah Dari Pelaku Serangan di Paris Bangga Pada Anaknya yang Telah Menikam 2 Orang Korban
Artikel Rekomendasi