Bahkan Hilmar mengatakan, pekerja di UNESCO pun sebagian besar pasti sudah memiliki batik, sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya dalam artikel "Hari Batik Nasional 2 Oktober 2020, Kemendikbud: Teman-teman di UNESCO Kebanyakan Punya Batik".
"Teman-teman di UNESCO mereka kebanyakan punya batik, dan bisa dibilang sudah merupakan pakaian yang mendunia," lanjut Hilmar.
Hilmar optimis, lewat batik ataupun identitas budaya Indonesia lainnya, bisa memberikan pengaruh besar ke masyarakat global.
"Potensi, saya percaya diri banget Indonesia punya kekayaan intelektual yang besar, dan kita baru mengelola sedikit darinya. Kalau dikerjakan dengan sungguh-sungguh, pasti berpengaruh sangat besar," tutupnya.***(Agil Hari Santoso/Pikiran-Rakyat.com)
Artikel Rekomendasi