Baca Juga: Temuan Polisi Pada Percakapan Grup KAMI: 'Skenario Seperti 1998, Penjarahan Toko Tionghoa'
Fahri juga mendorong pemerintah menggerakkan rakyat untuk menghidupkan desa karena perdagangan antar-negara semakin jatuh dan Indonesia harus mengintensifkan perdagangan antar pulau.
"Fahri Hamzah menilai saat ini merupakan momentum yang tepat bagi bangsa Indonesia untuk hidup mandiri, sesuai konsep revolusi mental yang digagas Presiden Joko Widodo. Saatnya kita berlari cepat, mumpung seluruh negara dunia sedang melambat," ungkap Bamsoet.
Akrab dengan Presiden Joko Widodo di acara penganugerahan Bintang Mahaputra. Menurut Bamsoet, saat itu sikap Presiden Joko Widodo terlihat sangat mengapresiasi Fahri Hamzah.
Hal itu, jelas Bamsoet, menandakan walaupun kritik pedas seringkali terlontar dari ucapan Fahri, bukan berarti hubungan personalnya dengan Presiden Joko Widodo tidak baik.
Baca Juga: Polisi Jelaskan Kronologi Ambulans Mundur Ditembaki Gas Air Mata, Dicurigai Memanfaatkan Situasi
"Justru sebagaimana diakui Presiden Joko Widodo di berbagai kesempatan, dirinya merindukan sosok kritis seperti Fahri Hamzah, menjadi teladan bahwa dalam berpolitik, tidak boleh sampai terbawa ke masalah pribadi. Tidak boleh personal, karena kita tidak sedang bercinta, tapi mengurus negara," ujarnya.
Oleh sebab itu, menurutnya, dalam berpolitik seseorang tidak boleh terbawa perasaan karena kritik maupun apresiasi bukan tentang sosok pribadi seseorang, melainkan demi kebaikan bangsa dan negara.***(Linda Agnesia/Pikiranrakyat-Cirebon.com)
Artikel Rekomendasi