Ini Alasan Prabowo Subianto Melakukan Lawatan ke Luar Negeri Seperti Amerika Serikat

- 16 Oktober 2020, 16:08 WIB
Menhan Prabowo Subianto.
Menhan Prabowo Subianto. /Foto: Antara./

PR CIANJUR - Diundangnya Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia Prabowo Subianto oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) menjadi pembicaraan di tengah masyarakat.

Pasalnya negara yang kini dipimpin Donald Trump tersebut telah mencatut namanya sebagai daftar hitam.

Prabowo Subianto dikabarkan memenuhi undangan Menhan Amerika Serikat Mike Esper.

Baca Juga: Isu Kencang MotoGP Aragon 2020: Jorge Lorenzo Gantikan Valentino Rossi yang Sedang Karantina Mandiri

Lawatannya tersebut diketahui guna menjalin kerjasama pertahanan kedua negara.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Instagram resmi Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, dalam sebuah unggahan video pada Kamis 15 Oktober 2020, Prabowo Subiyanto menuturkan alasannya melakukan beberapa kali lawatan ke luar negeri.

Dikatakannya bahwa teknologi di negara Indonesia masih bergantung dari luar negeri.

“Itulah yang membuat saya harus banyak keliling ke luar negeri, karena kita (Indonesia, red) banyak tergantung, teknologi banyak tergantung dari luar,” tuturnya

Kendati demikian, dikatakannya bahwa pihaknya ingin mengembangkan industri Tanah Air, sama seperti keinginan Presiden Indonesia Joko Widodo.

Baca Juga: Temuan Polres Metro Jaksel, Dugaan Adanya Oknum yang Manfaatkan Pelajar untuk Demo Omnibus Law

“Kita ingin kembangkan, Presiden ingin terus kembangkan industri dalam negeri, sementara kita masih butuh sebagian dari luar,” ucapnya.

Lebih lanjut dikatakannya bahwa untuk membeli teknologi militer dari luar negeri, mantan Danjen Kopassus itu mengatakan bahwa pihaknya harus mengantongi izin dari pemerintah, lantaran tidak dapat bernegosiasi dengan pabriknya secara langsung.

“Nah, untuk beli teknologi militer dari luar, kita harus izin ke pemerintah, gak bisa langsung ke pabriknya,” ucap Prabowo Subianto.

Belum lama ini juga dilaporkan bahwa dirinya telah memesan 500 unit kendaraan taktis Maung buatan PT Pindad yang akan diserahkan ke TNI.

Baca Juga: Omnibus Law Dimata Pencetusnya: Agar Tak Ada Lagi Aturan yang Saling Menjegal

Selain itu, santer dikabarkan bahwa Menhan Prabowo Subianto juga ingin memperbaiki Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) dalam negeri guna memperkuat kinerja TNI.

Mantan Danjen Kopassus itu juga dilaporkan telah melirik sejumlah Alutsista yang diproduksi luar negeri, seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel "Prabowo Ungkap Alasannya Harus Banyak Keliling Luar Negeri hingga Singgung Soal Teknologi Militer".

Selama menjabat sebagai Menhan, dirinya juga dilaporkan sering kali melakukan kunjungan untuk melihat sederet alat-alat pertahanan yang dipamerkan oleh produsennya.

Baca Juga: KAMI Dituding Jadi Dalang Demo Omnibus Law, Gatot Nurmantyo: Tidak Perlu Repot-repot

Untuk diketahui, selepas kerusuhan 1998 Prabowo Subianto masuk kedalam daftar hitam negara Amerika Serikat selama hampir 2 dekade, sehingga dirinya tidak dapat menginjakkan kakinya di negara Paman Sam itu.***(Irwan Suherman/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini