Fahri Hamzah Dinilai 'Balik Badan' Gara-gara Dukung Gibran di Pilkada Solo 2020

- 26 Oktober 2020, 13:31 WIB
Fahri Hamzah.
Fahri Hamzah. /YouTube Bamsoet Channel

PR CIANJUR - Tekad anak sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka telah bulat untuk maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 Kota Solo, Jawa Tengah.

Dikabarkan mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Fahri Hamzah, mendukung niat Gibran untuk maju di Pilkada 2020.

Keputusan Fahri yang mendukung Gibran dianggap 'balik badan' oleh sebagian masyarakat.

Baca Juga: Tak Mau Kalah Kubikasi dari Yamaha NMax, All New Honda PCX Akan Pakai Mesin 157 CC

Salah satu politikus Tanah Air itu pun kemudian menyampaikan alasan terkait keputusannya untuk mendukung kakak dari Kaesang Pangarep dan Kahiyang Ayu tersebut.

Fahri menjelaskan bahwa majunya Gibran dalam Pilkada mendatang diatur oleh politik lokal, tidak ada sangkut pautnya dengan pemerintah pusat.

"Engga itu lagi-lagi kan politik Pilkada itu politik lokal ya, jadi kadang-kadang orang-orang itu keliru memandangnya seolah-olah ini semua diatur dari pusat. Enggak juga itu lokal sifatnya," ujar Fahri sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal YouTube Bamsoet Channel.

Menurutnya, tidak ada pilihan lain selain memilih Gibran, berhubung Solo pun membutuhkan seorang wali kota.

Baca Juga: Lewis Hamilton Kalahkan Rekor Michael Schumacer di Ajang Kompetisi Formula 1

"Kalau di Solo kan enggak ada alternatif, akhirnya orang lawan kotak kosong. Ya susah juga istilahnya mengalahkan Gibran itu susah, karena ya memang Solo perlu wali kota," jelas Fahri.

Mengingat Gibran pun lahir di Solo, Fahri menganggap bahwa ia akan mementingkan kota kelahirannya untuk menjadi lebih baik.

"Dan bagi orang Solo dia (Gibran) akan lihat, ini kota kepentingan paling besarnya kan kota saya lebih baik," ungkapnya.

Terlepas dari itu, kebutuhan Solo akan seorang sosok wali kota pun membuat warganya sulit untuk memilih kotak kosong, atau tidak menggunakan hak suara mereka.

Baca Juga: Diterima Kuliah di Boston College, Tuna WIsma Ini Rela Jalan Kaki 804 km Datangi Kampusnya

"Karena akhirnya dilihat, ini kotak kosong atau Gibran akhirnya susah," ungkap Fahri.

Fahri menegaskan, hanya karena Gibran adalah anak presiden, hal itu menurutnya membuat sebagian masyarakat berasumsi adanya campur tangan dari pemerintah pusat.

"Jadi itu yang saya bilang, karena politisasinya itu yang menyebabkan ini menjadi konteks lokalnya hilang," tegasnya.

Menurut Fahri, lebih baik menitipkan masa depan kota Solo kepada Gibran, dibandingkan memilih kotak kosong dan Pilkada pun harus kembali diulang tahun depan.

"Padahal bagi orang Solo kan dia cuma lihat, ini ada Gibran ini ada kotak kosong, saya mau titipkan masa depan dari kota ini kan," imbuhnya.

Baca Juga: Nilai Bansos Jawa Barat dari Rp250.000 Turun Lagi Jadi Rp100.000 per KRTS

Lebih lanjut Fahri memberi contoh calon Wali Kota Medan yang juga merupakan menantu dari Jokowi, Muhammad Bobby Afif Nasution.

Dirinya menganggap Bobby dengan usianya yang cukup muda memiliki pemikiran lebih dinamis ketimbang lawannya, seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com pada artikel "Dinilai 'Balik Badan' Gegara Dukung Gibran di Pilkada Solo 2020, Fahri Hamzah: Itu Politik Lokal".

Hal tersebut pun kemudian menjadi faktor alasan Fahri mendukung Gibran untuk memimpin kota Solo.

"Jadi kita pilih dia (Gibran)," pungkasnya.

Baca Juga: Usai Ditetapkan Jadi Tersangka, Kuasa Hukum Gus Nur Sebut Banyak Pihak Bersedia Jadi Penjamin

Bambang Soesatyo selaku tuan rumah di kanal YouTube tersebut kemudian memberi kesimpulan bahwa pilihan Fahri untuk mendukung Gibran adalah objektif.

"Artinya yang disampaikan Mas Fahri, Mas Fahri tetep obejektif. Kalau Bagus ya bagus, jelek ya jelek," tutur Bambang.***(Sarah Nurul Fatia/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x