Mike Pompeo Minta Indonesia Waspada Komunis Tiongkok saat Bahas Penindasan Muslim Uighur

- 30 Oktober 2020, 11:35 WIB
MENTERI Luar Negeri Amerika Serikat Michael Pompeo menjadi pembicara dalam dialog dengan GP Ansor di Jakarta, Kamis 29 Oktober 2020.
MENTERI Luar Negeri Amerika Serikat Michael Pompeo menjadi pembicara dalam dialog dengan GP Ansor di Jakarta, Kamis 29 Oktober 2020. /ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc

Menlu AS itu dengan tegas menyatakan kalau Tiongkok melanggar hukum internasional soal Laut China Selatan.

Ia juga menjadi penyambung lidah untuk penjatuhan sanksi terhadap Tiongkok atas dugaan genosida budaya terhadap Muslim Uighur.

Baca Juga: Jika Lulus Pada Pengumuman CPNS 2019, Ini 9 Dokumen yang Wajib Dipersiapkan

Namun, tuduhan-tuduhan ini selalu dibantah oleh pihak Tiongkok. Mereka mengatakan bahwa AS tidak berhak mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok maupun masalah kawasan Asia Tenggara.

Tiongkok mengklaim Muslim Uighur bukan dimasukkan kamp konsentrasi melainkan kamp pelatihan deradikalisasi dan pengentasan kemiskinan.

Mike meminta GP Ansor, NU, dan Muslim di Indonesia untuk waspada terhadap klaim-klaim mereka, sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com pada artikiel "Ungkit Penindasan Muslim Uighur, Mike Pompeo Minta Indonesia Waspada Komunis Tiongkok".

Baca Juga: Teror Pemenggalan Kepala di Prancis Kembali Buat 3 Korban di Gereja, Selang 13 Hari Usai Kasus Guru

"Anda dan kita semua tahu bahwa tidak ada pembenaran atas pemberantasan terorisme dengan membuat Muslim Uighur memakan daging babi pada bulan Ramadhan, atau menghancurkan sebuah pemakaman Muslim," tegas Pompeo.

"Tidak ada pembenaran atas pengurangan kemiskinan dengan memaksa sterilisasi atau mengambil anak-anak dari orang tua mereka untuk diajar kembali di sekolah asrama yang dijalankan oleh negara," tambahnya.

Yahya Cholil Staquf menanggapi pernyataan Mike Pompeo dengan mengatakan kalau isu tersebut masih kabur.

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini