Nadiem Makarim Dukung Pelestarian Aksara Jawa: sebagai Langkah Mutlak untuk Jaga Keberlangsung Kebudayaan

- 22 Maret 2021, 22:26 WIB
Mendikbud, Nadiem Makarim.
Mendikbud, Nadiem Makarim. /Dok. Kemendikbud

 

PR CIANJUR – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Mendikbud RI), Nadiem Anwar Makarim menyatakan dukungan terhadap pelestarian aksara Jawa.

Menurut Nadiem Makarim, dukungan tersebut merupakan salah satu upaya untuk melestarikan budaya Jawa yang hidup dan bertumbuh kembang di Tanah Air.

Bentuk dukungan pelestarian aksara Jawa tersebut disampaikan Nadiem Makarim dalam kesempatan sambutan di acara Kongres Aksar Jawa 1 secara daring, Senin 22 Maret 2021.

Baca Juga: Hasil Survei CPCS: Elektabilitas AHY Alami Peningkat Pascakisruh Internal di Tubuh Partai Demokrat

“Pelestarian aksara Jawa harus dipandang sebagai langkah yang mutlak harus dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan kebudayaan Jawa,” kata Nadiem Makarim.

Lebih lanjut Mendikbud melanjutkan, di zaman ini eksistensi aksara Jawa harus jatuh bangun bertahan di saat hampir semua orang Jawa menggunakan aksara Latin.

Apalagi, dikatakan dia, perkembangan di dunia digital yang sebagian besar menggunakan aksara Latin sebagai perantara penyampai pesan kepada penggunanya.

“Aksara Jawa bersusah payah bertahan di tengah aksara Latin yang kita gunakan sehari-hari,” ucap Nadiem Makarim.

Baca Juga: 3 Rempah yang Mudah Ditemukan di Dapur Berikut Mampu Bentengi Tubuh dari Penyakit Selama Musim Hujan

Pria berusia 36 tahun ini mengatakan aksara Jawa semakin tergeser di saat orang Jawa lebih menggunakan bahasa Indonesia sebagai lingua franca, bahasa pengantar sehari-hari.

Nadiem Makarim menambahkan, upaya pelestarian aksara Jawa merupakan satu cara merawat inti daripada kebudayaan Jawa untuk memperkaya kebudayaan bangsa Indonesia.

Mantan CEO Gojek Indonesia ini menilai, Bahasa Jawa mengandung ajaran yang tidak ada dalam bahasa daerah lainnya.

“Ke depan, kita harus mendorong kebudayaan Jawa yang semakin inklusif dan mendukung kedudukan aksara Jawa di tengah ekosistem kebahasaan dunia,” ujarnya.

Baca Juga: Dries Mertens Cetak Brace, Napoli Permalukan AS Roma di Kandang Sendiri

Di pihak lain, Sri Sultan Hamengkubuwono X menyatakan, Kongres Aksara Jawa ini diadakan untuk menjaga minat baca tulis bahasa Jawa.

“Eksistensi bahasa minimal dipakai 10 ribu orang untuk memastikan transmisi ke generasi. Bahasa daerah perlu didorong tetap hidup, terutama di lingkungan keluarga untuk diwariskan ke setiap penutur,” kata Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Ketua Panitia Kongres Aksara Jawa 1, Setyo Prasojo menyatakan, kongres ini akan membahas permasalahan transliterasi aksara Jawa ke Latin dan sebaliknya, tata tulis, digitalisasi, hingga kegunaan praktis di ranah umum.

Kongres Aksara Jawa ini melibatkan berbagai pihak. Peserta berasal dari berbagai daerah tidak hanya dari Yogyakarta, ada yang dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, DKI Jakarta, dan Hongkong.

Baca Juga: Persib Boyong 23 Pemain ke Sleman, Rene Alberts Kolaborasikan Pemain Senior dan Junior di Piala Menpora 2021

“Kongres Aksara Jawa ini diharapkan menghasilkan keputusan strategis, salah satunya pengakuan negara terhadap aksara Jawa dan aksara Latin,” tutur Setyo.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x