Cianjur Hentikan Sementara PTM 100 Persen, FAGI Desak Wali Kota Bandung Hentikan PTM Segera!

- 8 Februari 2022, 13:14 WIB
Ilustrasi sekolah
Ilustrasi sekolah /Sekolah Kita/Kemdikbud

JENDELA CIANJUR----Kebijakan Kabupaten Cianjur yang menghentikan sementara kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen, diapresiasi semua pihak. Ketua FAGI Jabar Iwan Hermawan mengatakan, ia melihat kondisi penyebaran kasus omicron Covid 19 di Kota Bandung semakin memprihatinkan karena terus meningkat. Bahkan, saat ini hampir di setiap sekolah ada yang positif Covid 19.

Oleh karena itu, menurut Iwan, ia mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM). Agar, penyebaran kasus COVID-19 varian omicron tak menyebabkan banyaknya klaster di sekolah.

Baca Juga: Cianjur Hentikan PTM 100 Persen, Waduh Ridwan Kamil Sebut Empat Daerah di Jabar Kasus Hariannya Melebihi Delta

“FAGI mendesak kepada Wali Kota Bandung, Kepala Satgas COVID-19, kepala Disdik (Dinas Pendidikan), dihentikan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) dan dilanjutkan dengan PJJ (pembelajaran jarak jauh) selama 14 hari," ujar Iwan dalam siaran persnya,  Selasa (8/2).

Iwan mengatakan, penghentian PTMT tersebut sesuai dengan  peraturan Wali Kota Bandung dan SKB 4 Menteri. Karena, kalau semua sekolah di tes Iwan yakin akan banyak klaster sekolah.

Baca Juga: Cianjur Hentikan Sementara PTM 100 Persen, Jakarta Tambah Kapasitas Mall, Ini Aturan Lengkapnya

"Kalau sekarang kan ada yang di tes swab secara acak dan ada yang tidak. Padahal kalau semua sekolah melakukan tes acak maka sepertinya setiap sekolah ada yang positif. Tapi persoalannya ada sekolah yang jujur dan tdak jujur," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, Iwan khawatir yanh positif dan tak bergejala malah banyak yang bersekolah. Karena, varian omicron ini memanh berbeda dengan delta.

Baca Juga: Ini Panduan Terbaru PTM Dari Ridwan Kamil, PJJ Semua Lagi?

"Kan mungkin saja orang-orang yang terpapar berkeliaran di sekolah tanpa tes PCR atau rapid antigen. Dan ini yang lebih berbahaya proses penularannya dibanding delta," katanya.

Halaman:

Editor: Arlad


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x