Twitter Luncurkan Fitur API dan Birdwatch yang Bisa Diakses Peneliti serta Mampu Lawan Hoaks

- 27 Januari 2021, 21:32 WIB
Ilustrasi aplikasi Twitter.
Ilustrasi aplikasi Twitter. /Brett Jordan/Pexels

PR CIANJUR  Media Sosial Twitter mulai memberikan akses kepada peneliti akademik dalam application programming interface atau API, terhitung pada Selasa, 26 Januari 2021.

Twitter mengatakan bahwa peneliti akademik akan bisa mengakses semua perangkat di platform API miliknya itu, sehingga mereka bisa mendengar dan menganalisis percakapan yang dilakukan publik.

Akun yang ditangguhkan oleh pihak Twitter tidak diberikan akses izin untuk diteliti oleh peneliti.

Baca Juga: Bambang Soesatyo Dukung Langkah Kapolri Baru Listyo Sigit yang Berencana Terapkan Tilang Elektronik

Salah satunya akun Twitter mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Beberapa waktu lalu, Twitter memperbaiki sistem API mereka yang membuat sebagian orang bisa mengakses data berjenjang di media sosial berlambang burung berkicau itu.

Dilansir Pikiranrakyat-Cianjur.com dari Antara, API Twitter ini nantinya akan memberi akses historis percakapan publik yang bisa dianalisis oleh sejumlah peneliti.

Baca Juga: BLT Anak Balita, Begini Cara Mendapatkannya

Sebelumnya, Facebook juga memberikan akses kepada peneliti akademik untuk mempelajari bagaimana iklan politik beredar di dunia maya saat menjelang Pemilihan Umum Presiden Amerika Serikat tahun 2020.

Selain membuka akses API bagi peneliti akademik, Twitter juga membuat fitur baru yang dinamakan Birdwatch.

Fitur Birdwatch ini memungkinkan pengguna Twitter memberi mark atau tanda terhadap cuitan yang menurut mereka menyesatkan, hoaks, atau berita bohong.

Baca Juga: Sesar Lembang Ternyata Sudah Dipantau BMKG Sejak 1963, dalam 4 Tahun Terakhir Tercatat 2 Kali Gempa Lokal

Fitur ini terlebih dahulu akan hadir di Amerika Serikat. Twitter dan berbagai platform media sosial akhir-akhir ini mendapat kecaman karena banyaknya berita bohong yang beredar luas.

Birdwatch memiliki domain terpisah dengan Twitter yakni twitter.com/i/birdwatch.

Hanya sebagian orang saja dapat mencoba program baru ini untuk mengidentifikasi dan membantah misinformasi.

Baca Juga: Vokasi UI Luncurkan Prodi Bisnis Kreatif, Berharap Gen Z Ciptakan Usaha Rintisan Penuhi Kebutuhan Industri

Twitter sendiri menurut rencana mereka berharap 1.000 sampai 100.000 orang dapat menggunakan fitur Birdwatch ini secara bergiliran dan gratis.

“Pada akhirnya kami memiliki tujuan untuk membuat catatan terlihat langsung di Tweet untuk pengguna Twitter global, ketika ada konsensus dari sekumpulan kontributor yang luas dan beragam,” kata Wakil Presiden Produk Twitter, Keith Coleman.

“Kami tahu ada sejumlah tantangan untuk membangun sistem berbasis komunitas seperti ini, dari membuatnya tahan terhadap upaya manipulasi hingga memastikannya tidak didominasi oleh mayoritas sederhana atau bias berdasarkan distribusi kontributornya,” ucap Keith Coleman.

Baca Juga: Pendamping PKH Ditangkap di Cianjur Usai Diduga Makan Uang Bansos Milik KPM, Terancam 15 Tahun Penjara

“Kami yakin ini adalah model yang pantas untuk dicoba,” ujar Keith Coleman menutup.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x