PEN Diusulkan Ada Kembali Tahun 2021, Menkop Teten Berharap Ekonomi UMKM Lebih Maju

10 Februari 2021, 13:13 WIB
Menkop UKM RI, Teten Masduki /Tangkap layar/instagram@kemenkopukm/

PR CIANJUR – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM), Teten Masduki berharap program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) berlanjut di tahun 2021.

"Pada Triwulan IV Tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar minus 2,19% (Year on Year). Bahwasanya angka ini meningkat dari triwulan sebelumnya (Triwulan III) yaitu minus 3,49% (YoY)," kata Teten Masduki di Rapat Kerja bersama Komite IV DPD RI secara virtual dilansir Pikiranrakyat-Cianjur.com dari Depkop, Rabu 10 Februari 2021.

Teten Masduki menyandarkan diri pada data Survei Dampak Program Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) Bank BRI Tahun 2020. 72% responden ingin ada tambahan modal usaha lagi.

Baca Juga: Ingin Mendapatkan KIP Kuliah 2021? Ini Persyaratan dan Tahapan Pendaftarannya

"Dari responden yang membutuhkan tambahan modal usaha, sebagian besar membutuhkan tambahan modal sekitar Rp2 juta hingga Rp5 juta (41,3%) dan membutuhkan tambahan modal sekitar Rp5 - 10 juta (21,3%)," ucap Teten Masduki.

Teten Masduki sebagai Menteri KUKM akan merencanakan usulan PEN 2021 dengan total anggaran Rp29,21 triliun. Terdiri dari subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) 6% dari Pagu Anggaran dengan besaran nilai Rp14,84 triliun, dan Anggaran Tambahan untuk mengatasi Covid-19 dengan nilai Rp11,5 triliun.

Pembiayaan investasi melalui koperasi dengan besaran pengajuan anggaran Rp1 triliun.

Baca Juga: Luis Suarez Lewati Rekor Cristiano Ronaldo Usai Atletico Madrid Ditahan Imbang Celta Vigo, Ini Komentar Aspas

"Juga, program KUR Bunga 0% dengan usulan anggaran sebesar Rp2,32 triliun dan targetnya untuk 5 juta usaha mikro," ujar Teten Masduki.

"Sebesar 58% responden membutuhkan tambahan modal untuk mempercepat pemulihan usaha, dan sebesar 49% membutuhkan tambahan modal hingga Rp 50 juta," tutur Teten Masduki.

Data ini berdasarkan pada survei yang dilakukan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.

Baca Juga: Jalan di Kilometer 122 Tol Cipali Ambles, Ternyata Ini Penyebabnya

"Mayoritas responden menggunakan dana yang diperoleh dari program bantuan pemerintah untuk pembelian bahan baku dan pembelian barang modal," tutur Teten Masduki menyambung.

“Ada Rp 4,85 triliun anggaran pemerintah untuk pengembangan UMKM yang tersebar di 22 K/L,” kata Sekretaris Kemenkop UKM, Arif Rahman Hakim menyambung Teten Masduki.

“Permasalahan lainnya adalah banyak program pengembangan UMKM, namun belum memberikan hasil yang optimal disebabkan oleh koordinasi antar kegiatan masih kurang dan sebagian besar program belum menyentuh kemampuan UMKM untuk berhubungan dengan pasar,” ucap Arif Rahma Hakim.

Baca Juga: Berawal dari Penangkapan 6 Orang Pelaku, Polres Depok Sita Sekitar 302 Kilogram Narkoba Sabu

Potensi UMKM di Indonesia sendiri memberikan Pendapatan Nasional Bruto (DB) sebesar 57%. Namun, potensi ekspor UMKM baru sampai di angka 14%.

“Isu utama UMKM yang dihadapi hingga saat ini juga masih pada ‘sulitnya UMKM untuk naik kelas’, dimana UMKM kesulitan untuk meningkatkan level usahanya baik dari segi pendapatan maupun akses pasar, sehingga sebagian besar UMKM masih tergolong berjalan di tempat,” ujar Arif Rahman Hakim menutup.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: KemenkopUKM

Tags

Terkini

Terpopuler