PR CIANJUR - Kondisi Republik Indonesia dalam empat hari kebelakang diwarnai dengan gelombang aksi massa deemonstrasi menolak disahkannya Omnibus Law Cipta Kerja.
Namun Jumat, 9 Oktober 2020 pagi, nilain tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta menguat.
Hal tersebut seiring pembahasan terkait stimulus fiskal oleh pemerintah Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Fraksi PKS Buka Suara Soal Lima Kali Gaji Dalam UU Cipta Kerja: Hoaks
Dikutip Pikiran Rakyat Cianjur dari Antara News, pada pukul 9.18 WIB rupiah menguat 35 poin atau naik 0,24 % menjadi Rp14.675 per dolar AS.
Sebelumnya kurs rupiah terhadap dolar ada di nilai Rp14.710.
"Dolar AS terlihat melemah dengan sentimen positif ini. Nilai tukar regional juga terlihat menguat terhadap dolar AS," ujar Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta
Baca Juga: Gejolak Massa Makin Tinggi, Fadli Zon Desak Jokowi Keluarkan Perppu Penolakan UU Cipta Kerja
Dikatakan Ariston, stimulus AS diekspektasikan bisa membantu pemulihan ekonomi AS di tengah pandemi.
Artikel Rekomendasi