Perempuan Indonesia adalah Perempuan yang Tangguh dan Cerdas

5 Desember 2020, 09:45 WIB
ILUSTRASI perempuan masa kini. /PIXABAY/

PR CIANJUR – Perempuan Indonesia bukan hanya seorang Ibu, mereka juga seorang patriot, seorang pejuang.

Dikutip Pikiran Rakyat Cianjur dari Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia, Michael Wood, Sejarah Resmi Indonesia Modern Versi Orde Baru dan Para Penentangnya, film Habibie dan Ainun.

Pramoedya Ananta Toer dalam buku pertama dari Tetralogi Buru, yakni Bumi Manusia menjadikan sosok perempuan sebagai objek pembahasannya. Seorang aktris yang berperan dalam masanya itu adalah seorang nyai yang memiliki keinginan kuat untuk belajar dan mau menerima asupan pengetahuan yang baik dan mencerahkan dari dunia Barat.

Baca Juga: Ridwan Kamil Fokuskan Anggaran untuk Maksimalkan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi

Dalam novelnya yang berlatar di Jawa akhir abad 19 ini, sosok Nyai Ontosoroh yang merupakan seorang pribumi tulen dapat dengan cara-cara yang beradab menaklukan kewibawaan seorang Eropa yang jatuh hati dan kemudian menjadi suaminya, yakni Herman Mellema.

Nyai Ontosoroh jika disimbolkan, merupakan sosok perempuan pribumi kelas bawah yang tidak hanya memiliki modal kecantikan saja, tetapi memiliki daya intelektual yang pada akhirnya menaikan status sosialnya secara terhomat.

Ia menjadi pemimpin perusahaan peninggalan suaminya, orang yang keranjingan membaca tulisan-tulisan asing, dan menjadi sosok ibu yang berwibawa bagi anak-anaknya.

Perempuan pada masa kini seharusnya menjadi Empu.

Baca Juga: Raden Ajeng Kartini, Perempuan yang Melampaui Zamannya

Orang yang ahli dalam berbagai bidangnya masing-masing. Perempuan seharusnya secara manusiawi diperlakukan setara dengan laki-laki.

Ia bukan semata-mata objek penerima hasrat kaum laki-laki.

Lebih dari itu ia merupakan sosok manusia yang bisa menjadi penyeimbang bagi seorang laki-laki.

Kita telah sering mendengar ungkapan “Dibalik laki-laki yang sukses, terdapat perempuan yang tangguh“.

Kita bisa melihat sosok seperti Ibu Fatmawati Soekarnoputri, istri presiden Soekarno.

Ia secara hard fact historis yang menjahit bendera Sang Saka Merah Putih yang berkibar pada hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945 di kediamannya.

Baca Juga: Kota Bandung Kembali Terapkan PSBB, Sejumlah Ruas Jalan Ditutup

Michael Wood ( 2010 ) dalam bukunya Sejarah Resmi Indonesia Modern Versi Orde Baru dan Para Penentangnya menulis peran seorang Ibu Tien Soeharto dalam membangun sebuah monumen nasional yang bertujuan untuk membangkitakan kecintaan dan kebanggaan terhadap Tanah Air, yakni monumen Taman Mini Indonesia Indah.

Ibu Tien bisa dianggap sebagai konseptor dari TMII ini.

Dalam film yang sempat laris manis di pasaran bioskop karena menceritakan kehidupan pribadi dibalik kesibukan seorang pemimpin negara semacam B.J. Habibie yakni Habibie dan Ainun, aktris Bunga Citra Lestari cukup berhasil dalam memerankan tokoh yang pernah menjadi the first lady di negeri kita ini.

Baca Juga: Diduga Kembali Konsumsi Narkoba, Artis Senior Ini Ditangkap Polisi

Bagaimana kesabaran, keteguhan hati, dan motivasi yang diberikan seorang istri kepada suami yang dicintainya dapat memberikan kekuatan batin yang sangat berpengaruh terhadap diri Habibie.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Bumi Manusia Michael Wood Habibie dan Ainun

Terkini

Terpopuler