Tips Sederhana Menghindari Perceraian di Tengah Pandemi, Salah Satunya Saling Mendengarkan Pendapat

3 Februari 2021, 15:50 WIB
Ilustrasi perceraian. /PIXABAY/Free-photos

PR CIANJUR - Perceraian adalah sesuatu yang tidak diinginkan di dalam kehidupan rumah tangga.

Namun tidak jarang situasi dan kondisi di dalam rumah tangga selalu berubah, sehingga menimbulkan sebuah masalah.

Masalah itu dapat diakibatkan oleh faktor luar dan faktor dalam.

Baca Juga: 4 Tips Sederhana Cegah Penyakit Screen Fatigue yang Muncul Akibat Lama Menatap Layar Gadget

Faktor luar adalah faktor yang diakibatkan oleh situasi lingkungan, misalnya karena pandemi Covid-19.

Sedangkan faktor dalam adalah faktor yang timbul dari diri sendiri, masalah kerap timbul dari keegoisan masing-masing, tidak dapat saling mengerti dan mendengar satu sama lain, sehingga tidak memahami keinginan atau perasaan pasangan.

Faktor itu akan berdampak pada perceraian kalau kita tidak dapat mengatasinya, seperti yang terjadi di negara Brasil, selama pandemi angka perceraian meningkat.

Baca Juga: 6 Manfaat Buah Lemon Berikut Ini Layak Anda Ketahui

Memasuki paruh kedua tahun 2020, tercatat 43.859 jumlah perceraian.

Angka itu jauh lebih tinggi dari tahun sebelumnya, ditambah Brasil merupakan negara Amerika Latin kedua tertinggi terkena pandemi Covid-19 setelah Amerika Serikat, seperti dikutip Pikiranrakyat-cianjur.com dari Antara.

Berkaca dari kasus yang terjadi di Brasil, berikut beberapa tips yang dapat diterapkan dalam kehidupan rumah tangga guna meminimalisir konflik.

Baca Juga: Marco Panari Meninggal Dunia Karena Tersedak, Berikut Pendapat Ahli Mengenai Hal yang Dianggap Sepele Ini

1. Saling mendengarkan

Cobalah untuk saling mendengarkan, jangan mengedepankan ego masing-masing.

Pahami apa yang dirasakan satu sama lain. Kembali lagi pada komitmen awal, bicarakan dengan pasangan anda.

Jika dia sedang berbicara, sebaiknya anda mendengarkan apa yang diinginkannya.

Lalu mencari solusi bersama-sama, dan jangan sungkan untuk meminta maaf jika terbukti salah.

Baca Juga: Kamu Harus Peka, Berikut 10 Ciri-ciri Wanita yang Menyukai Seorang Pria

“Kita kan kadang-kadang berpikir kalau dengerin orang itu gampang, tapi padahal yang masuk Cuma suara doang. Pasangan belum selesai ngomong tapi kita sudah balas, ‘tapi kan..tapi kan..,” kata co-founder dan psikolog dari rumah konsultasi Tiga Generasi, Saskhya Aulia Prima M.Psi.

Pahami pesan yang disampaikan oleh pasangan kita. Jangan dulu berbicara sebelum dia berhenti berbicara. Lalu fokus terhadap apa yang sedang dibicarakan.

“Dalam berargumen kita selalu berpikir pasangan harus lebih dengar. Sebelumnya kita listen each other, kita harus punya self awareness dulu, kita tuh dalam kondisi emosi apa tidak saat mau berdiskusi. Kalau kita nggak bisa mendengarkan apa yang pasangan ingin sampaikan, segala sesuatu bisa terjadi,” kata Saskhya.

Baca Juga: Pemkab Cianjur Fokus Bangun Jalan, Hubungi Call Center Berikut Jika Mendapati Kerusakan Jalan

2. Memilih waktu yang pas untuk berdiskusi

Biasakan terbuka dengan pasangan, sekalipun itu adalah hal yang sederhana. Jika ada hal yang ingin disampaikan sebaiknya cari situasi yang pas atau santai.

“Misalnya abis WFH kan kepalanya masih ngebul, tiba-tiba kita bilang, ‘Aku mau ngomong’. Kita harus tahu juga waktu dan tempat yang tepat, kapan sih mungkin sambil makan snack, minum teh,” kata Saskhya.

Sebaiknya kebiasaan seperti itu dihindari ketika terjadi sebuah masalah, bersabarlah dan cari waktu yang tepat untuk menyampaikannya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler