Radikal bebas sejatinya tidak berbahaya, dan tubuh mampu menampungnya. Namun jika terlalu banyak, maka dapat menyebabkan tubuh mengalami stres oksidatif.
Stres oksidatif ini akan berujung pada gangguan autoimun, penuaan, katarak, kanker, rheumatoid arthritis, penyakit kardiovaskular dan neurodegeneratif.
Menurut International Journal of Biomedical Science, teh hijau, dengna kandungan antioksidannya, dapat membantu mencegah oksidasi berlebih pada tubuh, dan mengurangi segala resiko yang dapat disebabkannya.
Sebuah studi yang diterbitkan di Rensselaer Polytechnic Institute telah menemukan antioksidan yang ditemukan dalam teh hijau yang dapat meningkatkan kadar p53, protein anti kanker alami, dalam tubuh manusia.***
Editor: R Wisnu Saputra
Artikel Rekomendasi