Kenali Irama Jantung Anda, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Ungkap Gangguannya

- 30 September 2022, 18:13 WIB
Ilustrasi penyakit jantung.
Ilustrasi penyakit jantung. /Pixabay/Pexels

 

JENDELA CIANJUR - Masyarakat disarankan lebih mengenali gejala-gejala gangguan irama jantung serta memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan tepat.

Hal tersebut disampaikan Dokter spesialis penyakit dalam konsultan kardiovaskular dr. Rachmat Hamonangan, Sp.PD-KKV pada acara diskusi secara daring, Jumat 30 September 2022.

“Kita harus tahu kondisi badan kita. Kalau kita pernah merasa, apakah berdebar-debar atau merasa jantung kita lambat, jantung kita tidak beraturan, atau misalnya episode kita pingsan tanpa sebab yang jelas, itu salah satu tanda gangguan irama jantung yang harus segera didiagnosis,” kata dokter lulusan Universitas Indonesia (UI) tersebut.

Dijelaskan, gangguan irama jantung atau aritmia merupakan kondisi saat penderita merasakan detak jantung yang terlalu cepat, terlalu lambat, tidak beraturan, bahkan sampai berhenti sama sekali.

Gangguan ini terjadi karena aliran impuls listrik yang berfungsi mengatur detak jantung tidak bekerja dengan baik.

Baca Juga: 2 Orang Saksikan Langsung Rizky Billar Lakukan KDRT Terhadap Lesti Kejora, Begini Penjelasan Polisi

Dalam kasus tertentu, penyakit irama jantung dapat mengancam nyawa.

“Ketika kita mengalami gangguan irama jantung ada beberapa tanda misalnya begitu muncul ada gejala pingsan atau seperti mau pingsan, sakit dada, sesak, atau tensi turun. Lima tanda itu artinya gangguan irama yang berbahaya,” kata Rachmat.

Pada orang dewasa normal, lanjut dia, biasanya memiliki detak jantung sekitar 60-100 bpm (berdetak setiap menit).

Ia pun mengimbau agar masyarakat waspada apabila detak jantung lebih dari 100 bpm atau kurang dari 60 bpm tanpa penyebab pasti yang memicunya.

Gangguan irama jantung sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu denyut jantung lambat yaitu kurang dari 60 bpm (bradikardi) serta denyut jantung sangat cepat yaitu lebih dari 100 bpm (takikardi).

Dalam kondisi tertentu, detak jantung seseorang dapat menjadi lebih cepat misalnya saat berolahraga.

Pada atlet, bahkan detak jantung yang lebih lambat justru merupakan hal yang normal. Namun apabila seseorang bukan atlet dan ketidaknormalan detak jantung terjadi secara tiba-tiba, Rachmat mengatakan kondisi ini harus diwaspadai dan dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

Durasi dan waktu kemunculan ketidaknormalan detak jantung dapat berbeda antara satu penderita dengan lainnya.

Baca Juga: Jung Hae In Perlihatkan Aksi yang Berbahaya di Trailer Pertama Connect, Dia Kehilangan Satu Matanya!

Menurut Rachmat, beberapa orang merasakan gejala detak cepat atau lambat yang hanya muncul sesekali, ada pula yang terus-terusan.

“Irama jantung di luar normal, baik yang munculnya hanya sesekali sebentar saja sampai munculnya terus-terusan, itu masuk dalam gangguan irama jantung,” ujarnya.

Untuk memastikan diagnosis, Rachmat menjelaskan nantinya dokter akan melakukan pemeriksaan pada pasien dengan alat rekam jantung atau elektrokardiogram (EKG).
Jika EKG menyulitkan, pasien juga diberikan opsi alat bernama holter monitoring yang dapat digunakan ketika beraktivitas selama seharian.

“Yang paling penting rekaman jantung. Karena rekaman jantung itu yang menuntun dokter untuk mendiagnosis. Ada yang rekaman jantung tipe lambat, ada yang tipe cepat, dua-duanya bisa membahayakan untuk pasien,” kata Rachmat.

Selain rekam jantung, pemeriksaan lain yang diperlukan juga termasuk tes treadmill untuk mengukur aktivitas jantung saat pasien melakukan latihan fisik hingga tes laboratorium untuk mengukur faktor-faktor risiko.

Rachmat mengatakan penanganan gangguan irama jantung bergantung dari diagnosis yang didapatkan.

Dalam kasus yang ringan, konsumsi obat-obatan mungkin bisa cukup. Namun untuk kasus yang lebih lanjut, di mana membutuhkan teknologi khusus, dokter mungkin akan menganjurkan tindakan elektrofisiologi hingga ablasi jantung.***

Editor: Gugum Budiman

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x