Kereta Tipe Priority Ditambah karena Penumpang Melonjak Pada Libur Panjang Oktober 2020

- 27 Oktober 2020, 08:55 WIB
Ilustrasi Kereta Api.
Ilustrasi Kereta Api. /Instagram/@kai121

PR CIANJUR - Penambahan jumlah perjalanan kereta api baik regular maupun prioritas dilakukan menyusul terjadinya peningkatan permintaan masyarakat terhadap moda transportasi tersebut sejak beberapa hari terakhir.

Direktur Utama PT Kereta Api Pariwisata (KAI Wisata) Totok Suryono mengatakan menyambut libur panjang Oktober 2020 pihaknya menambah perjalanan Kereta Wisata Tipe Priority dengan pola FIT (Free Independent Traveler).

Hal itu untuk melayani para pelanggan yang ingin bepergian saat libur panjang.

Baca Juga: PMI Asal NTB Dibebaskan dari Hukuman Mati Usai Aniaya Kawannya hingga Tewas di Malaysia

Adapun penambahan jadwal perjalanan Kereta Wisata Tipe Priority dilaksanakan pada 27-28 Oktober 2020 dan 1 November 2020. Kemudian, 27 Oktober 2020, Kereta Priority akan dirangkaikan pada KA Bima relasi Gambir – Surabaya Gubeng, KA Turangga relasi Bandung – Surabaya Gubeng, dan KA Taksaka Fakultatif relasi Gambir – Yogyakarta.

Sementara pada 28 Oktober 2020, Kereta Priority akan dirangkaikan pada KA Argo Wilis relasi Bandung – Surabaya Gubeng, dan pada 1 November 2020, Kereta Priority akan kembali beroperasi pada rangkaian KA Bima relasi Surabaya Gubeng - Gambir, KA Turangga relasi Surabaya Gubeng - Bandung, KA Argo Wilis relasi Surabaya Gubeng – Bandung, dan KA Taksaka Fakultatif relasi Yogyakarta – Gambir.

Penambahan jadwal perjalanan Kereta Priority tersebut, lanjutnya, dilakukan karena melihat adanya peningkatan okupansi pada jadwal perjalanan Kereta Priority yang berlangsung di weekend Sabtu dan Minggu kemarin 24 dan 25 Oktober 2020.

"Terjadi peningkatan jumlah okupansi FIT pada perjalanan KA Bima Priority relasi Gambir – Surabaya Gubeng (PP) dan KA Turangga Priority relasi Bandung – Surabaya Gubeng (PP). Peningkatannya mencapai lebih dari 100 % dengan jumlah penumpang kurang lebih 21 penumpang per Kereta Priority dengan kapasitas penjualan di masa adaptasi kebiasaan baru sebesar 70%," ujarnya di Bandung, Senin, 26 Oktober 2020.

Baca Juga: Tanpa Menghapusnya, Begini Cara Menonaktifkan WhatsApp Sementara

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x