Rusia Kian Beringas Hadapi Hujan Sanksi Barat, Ledakan Baru Guncang Kyiv dan Kharkiv, Ukraina

- 28 Februari 2022, 09:47 WIB
Warga berlindung saat suara sirene berbunyi di Kota Kiev, Ukraina.
Warga berlindung saat suara sirene berbunyi di Kota Kiev, Ukraina. /Reuters/Gleb Garanich/

Rubel jatuh hampir 30% ke level terendah sepanjang masa terhadap dolar pada Senin pagi, setelah negara-negara Barat pada Sabtu meluncurkan sanksi keras termasuk memblokir beberapa bank dari sistem pembayaran internasional SWIFT.

Pada hari Minggu, presiden Swiss yang netral mengatakan dia mengharapkan pemerintahnya untuk mengikuti Uni Eropa dengan sanksi Rusia dan pembekuan aset Rusia.

Baca Juga: Jokowi, Hari Ini akan Hadiri Pemakaman Pamannya Alm Miyono Suryosardjono

Kantor presiden Ukraina mengatakan negosiasi dengan Moskow tanpa prasyarat akan diadakan di perbatasan Belarusia-Ukraina.

Kantor berita Rusia Tass pada hari Minggu mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan, pembicaraan akan dimulai pada Senin pagi.

Ketika rudal jatuh di kota-kota Ukraina, hampir 400.000 warga sipil, terutama wanita dan anak-anak, telah melarikan diri ke negara-negara tetangga, kata sebuah badan bantuan PBB.

Baca Juga: KPM BPNT di Cianjur Harus Membeli Sembako, Jika Tidak Siap-Siap Disangsi !

Ratusan orang terdampar di Kyiv pada hari Minggu menunggu kereta api untuk membawa mereka ke barat, jauh dari pertempuran.

Ibukota tetap di tangan pemerintah Ukraina, dengan Presiden Volodymyr Zelenskiy mengumpulkan rakyatnya setiap hari meskipun Rusia menembaki infrastruktur sipil.

Uni Eropa menutup semua pesawat Rusia dari wilayah udaranya, seperti yang dilakukan Kanada, memaksa maskapai penerbangan Rusia Aeroflot untuk membatalkan semua penerbangan ke tujuan Eropa sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Halaman:

Editor: AR Rachmawati

Sumber: Al Jazeera Reuters


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah