Network
PR CIANJUR - Tengah menjadi sorotan saat ini adalah istri dari Perdana Menteri Armenia.
Ia terlihat mengenakan pakaian seragam tentara dengan sebuah senjata di gengamannya beberapa hari yang lalu.
Sebelumnya, semua rakyat diperintahkan Perdana Menteri (PM) Armenia Nikol Pashinyan untuk bersiap angkat senjata.
Baca Juga: Asfinawati Pepet Terus Fadjroel Rachman, Sebut Pemerintah Sudah Tidak Mengakui Fakta
Perintah ini menyusul kalahnya pasukan Armenia di beberapa titik di Nagorno-Karabakh dari Azerbaijan.
Bukan hanya itu, Anna Hakobyan juga akan menjalani pelatihan militer untuk membela negaranya.
Anna Hakobyan merupakan istri dari PM Armenia, Nikol Pashinyan diketahui ikut terjun ke medan perang untuk membela negaranya.
Baca Juga: Penusukan Terjadi di Aceh, Korbannya Seorang Ustadz saat Sedang Ceramah Maulid Nabi
Dikutip dari India Today, Anna Hakobyan masuk ke dalam 13 anggota pasukan wanita untuk menjaga perbatasan Nagorno-Kabarakh.
"Dalam beberapa hari, kami akan berangkat untuk membantu perlindungan perbatasan dan tanah air kami. Baik tanah air maupun martabat kami tidak akan diserahkan kepada musuh," tulis Anna Hakobyan pada 26 Oktober, menurut laporan di media setempat.
Dikabarkan ZonaJakarta.com dalam artikel "Ikut Perang, 5 Fakta Anna Hakobyan Istri PM Armenia, Pernah Dinobatkan Sebagai Ibu Negara Tercantik!", Lalu, siapa sebenarnya sosok Anna Hakobyan ini?
Baca Juga: KPAI Kembali Dapati Kabar Pelajar Bunuh Diri, Disebut Dampak Dari Banyaknya Tugas Sekolah
1. Wanita karier sukses
Anna Hakobyan yang lahir pada 1 Februari 1978 mengenyam pendidikan di Yerevan State University.
Setelah lulus ia bekerja sebagai jurnalis di Armenia.
Kini kariernya semakin sukses, Anna diketahui menjadi seorang pemimpin redaksi surat kabar terbesar Armenia, Armenian Times Daily.
Baca Juga: Komentar Menohok Rizal Ramli pada Menteri Keuangan Sri Mulyani Soal Surat Utang Negara
2. Dinobatkan sebagai Ibu Negara tercantik di tahun 2018
Suami Anna Hakobyan, Nikol Pashinyan resmi terpilih menjadi Perdana Menteri Armenia pada 8 Mei 2018.
Di tahun yang sama, ia dinobatkan majalah Amerika, Woman's World, sebagai Ibu Negara tercantik di tahun 2018.
3. Perdebatan status Ibu Negara
Meskipun dirinya telah dinobatkan sebagai Ibu Negara tercantik oleh Woman's World, sebenarnya status tersebut kurang tepat disematkan pada Anna Hakobyan.
Mengutip dari Armenian Weekly, berdasarkan konvensi penamaan resmi Armenia, gelar tersebut menjadi milik istri Presiden Armen Sarkissian, Nouneh Sarkissian.
Baca Juga: Pria di Jepang Hidup Gratisan Selama Puluhan Tahun dengan Hanya Bermodal Voucher
Kurangnya protokol standar membuat terjadi penyalahgunaan gelar "Ibu Negara" pada Anna akhirnya meluas di seluruh media Armenia.
Kesalahan ini cukup umum di negara-negara dengan konstitusi republik di mana Kepala Pemerintahan (biasanya Perdana Menteri) memiliki lebih banyak pengaruh publik daripada Kepala Negara (biasanya Presiden); terutama ketika pasangannya menjalankan fungsi yang sama
4. Senang melakukan kegiatan amal
Setelah sang suami terpilih sebagai Perdana Menteri, Hakobyan langsung mengadakan pertemuan untuk membahas organisasi amal yang terlibat dalam kanker anak dan spesialis.
Dalam sesi pertemuan di bawah kepemimpinannya, dibentuk kelompok kerja untuk memperbaiki keadaan kanker anak di Armenia.
Baca Juga: Bisa Saja Milenial Tanya Sumbangsih Apa yang Sudah Diberikan Pemerintah, Kata Demokrat ke Megawati
Hakobyan juga memegang jabatan Presiden Kehormatan pada sebuah yayasan amal yang sedang dibentuk untuk mendukung pengembangan onkologi dan hematologi pediatrik di Armenia.
5. Kontroversi keterlibatan perang
Kemunculan Anna Hakobyan saat mengenakan seragam tentara sambil membawa senjata menuai kontroversi.
Seperti dijelaskan sebelumnya, Anna Hakobyan ikut ambil andil dalam perang antara Armenia dan Azerbaijan.
Sementara konflik ini terus berlanjut, ibu negara berusia 42 tahun itu muncul di latihan tentara Armenia pada 25 Agustus.
Baca Juga: Hasil Tes Acak Dinkes KBB, Ada Pengunjung Reaktif Covid-19 di Terminal Wisata Grafika Cikole Lembang
Dalam foto-foto yang bereadar, Hakobyan berpose dengan pistol di tangannya, membidik 10-15 tentara perempuan Armenia berseragam militer.
Hal ini cukup menuai kritik karena pada tahun 2018 ia bertindak sebagai utusan perdamaian dalam kampanye "Wanita untuk Perdamaian".
Kampanye itu dilakukan untuk menuntuk wanita Azerbaijan melakukan upaya perdamaian.***(Hani Affifah/Zona Jakarta)
Artikel Rekomendasi