Vaksin Covid-19 Sinovac Disimpan di Bandung, Ini Penjelasan Satgas Penanggulangan Covid-19 Jabar

7 Desember 2020, 14:03 WIB
Petugas menurunkan kontainer berisi vaksin COVID-19 saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, tangerang, Banten, Minggu (6/12/2020). Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 buatan perusahaan farmasi Sinovac, China, tiba di tanah air untuk selanjutnya akan diproses lebih lanjut ke Bio Farma selaku BUMN produsen vaksin. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/pras. /DHEMAS REVIYANTO/ANTARA FOTO

PR CIANJUR - Pada Minggu 6 Desember 2020, vaksin Covid-19 dari Sinovac telah mendarat di Tanah Air.

Vaksin tersebut langsung dipindahkan untuk dipersiapkan sebelum digunakan.

Diketahui bahwa vaksin corona Sinovac yang sudah disimpan di PT Bio Farma, Kota Bandung.

Baca Juga: 6 Orang Tewas Tertembak dalam Bentrokan Bersenjata Polisi dengan Pengikut Habib Rizieq

Ketua Harian Satgas Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja menuturkan, pihaknya siap melaksanakan penyuntikan.

Namun untuk jumlah dan waktu pelaksanaan masih menunggu instruksi pusat.

Menurut dia, sasaran di zona merah Jawa Barat akan diprioritaskan dalam mendapatkan vaksin corona.

Baca Juga: Ditetapkan Sebagai Tersangka, Posisi Juliari Batubara di Kemensos Digantikan Muhadjir Effendy

"Untuk jumlah kita belum tahu persis sesuai kriteria pertama, usia 18- 59 tahun.

"Di Jabar katakan 60 persen jumlah penduduk di angka 25 -26 juta, dengan kriteria yang disampaikan pertama," ujar Setiawan pada wartawan di Hotel Pullman, Kota Bandung, Senin, 7 Desember 2020.

"Kami paham betul ini harus ada prioritas, jadi prioritasnya zona merah lalu dari zona merah tersebut kita kriteriakan lagi yang paling visible artinya berapa.

Baca Juga: TERPOPULER Hari Ini: Dari Habib Rizieq Peringatkan TNI dan Polri hingga Unggahan Mensos Bak Malaikat

"Misal di Bodebek 2,6 juta di Bodebek yang kita prioritaskan kemudian di Bandung Raya," ucap dia.

Diakui Setiawan, terkait kesiapan pihaknya sudah melakukan simulasi-simulasi di puskesmas, di dua kota dan satu kabupaten, seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com pada artikel 'Vaksin Corona Disimpan di Bandung, Jawa Barat Sasar Warga Zona Merah Lebih Dulu'.

"Dari simulasi itu ketahuan bahwa kita melakukan vaksin secara massal di puskesmas itu kurang, puskesmas space-nya terbatas dari hasil simulasi ketahuan bahwa setiap individu yang divaksin itu memerlukan waktu 30 menitan ke atas, waktu tunggu tersebut ketika hadir masyarakat yang ingin divaksin lagi itu terjadi penumpukan," tutur dia.

Baca Juga: Identitas Bangsa Indonesia yang Bermula Dari Makanan Sehari-hari

Seyogyanya, lanjut dia, sesuai dengan arahan gubernur, pemaksinan ini bisa dilaksanakan di ruangan besar misal di gelanggang olahraga dan gedung besar lainnya.

"Nah, ini harapan kami tapi vaksin datang bertahap kami memprioritaskan di Jabar, daerah yang berisiko tinggi dulu bila ada kuota vaksin yang disampaikan pemerintah pusat," kata dia.

Dia menambahkan, dengan hadirnya vaksin tahap pertama dan 15 juta dosis bahan vaksin nanti bisa berbarengan dengan pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Filosofi Noken Papua yang Mendunia, Tas Rajut Papua yang Memiliki Banyak Makna

"Ini regulasinya harus dibenahi, makanya ini baik di awal triwulan sekarang," ujar dia.***(Novianti Nurulliah/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler