Belum Juga Surut, Banjir Susulan Lebih Besar Kembali Sergap Ribuan Rumah di Tiga Wilayah Kabupaten Bandung!

- 24 April 2022, 15:41 WIB
Banjir kembali menyergap tiga wilayah di Kabupaten Bandung diantaranya, Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang karena intensitas hujan yang tinggi
Banjir kembali menyergap tiga wilayah di Kabupaten Bandung diantaranya, Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang karena intensitas hujan yang tinggi /Prasetyo/Jendela Cianjur

 

JENDELA CIANJUR - Belum juga terbebas dari banjir yang sebelumnya, ribuan rumah masyarakat di Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang, Kabupaten Bandung harus kembali terendam banjir susulan.

Banjir susulan tersebut diakibatkan dari hujan deras yang terjadi sejak Sabtu 23 April 2022, yang mengakibatkan Sungai Citarum meluap.

Baca Juga: Warga Dayeuhkolot Masih Dikepung Banjir di Peringatan Hari Jadi Kabupaten Bandung ke-381

Di Desa Dayeuhkolot, ketinggian banjir terpantau hingga mencapai 1,5 meter. Titik terdalam genangan banjir berada di RW 04.

Dari informasi yang berhasil dihimpun Jendela Cianjur, banjir susulan mulai menyergap pemukiman warga pada Sabtu malam.

Hingga Minggu 24 April 2022 siang, banjir belum juga surut. Masyarakat khawatir tinggi muka air banjir akan semakin meninggi karena kondisi awan sudah menggelayut mendung.

Maryah seorang warga menuturkan, banjir sempat surut sedikit di Sabtu pagi. Namun saat hujan deras turun, banjir kembali meninggi.

Baca Juga: Cuaca Buruk Sebabkan Banjir Bandang Terjang Tuban, Seorang Warga Meninggal Dunia

"Surutnya cuma sehari, itu saja tidak surut total. Dan sekarang banjir lagi," kata Maryah.

Menurut Maryah, banjir kali ini lebih besar dibanding yang sebelumnya. Sebab, kata dia, ada tanggul jebol di bantaran Sungai Citarum sebagai penahan luapan air sungai ketika hujan.

Ia pun mempertanyakan keseriusan pemerintah untuk melakukan pembangunan kirmir.

"Katanya mau dikirmir, tapi sampai sekarang belum juga," kata dia.

Hal senada juga dikatakan Ijah, warga lainnya. Ijah berharap banjir yang selalu datang setiap musim hujan sejak tahun 2005 tersebut bisa diatasi secara total oleh pemerintah.

"Sudah bosan banjir terus, tiap tahun warga harus mengalami kerugian material," ucapnya.

Baca Juga: 5 Syarat Mudik Lebaran 2022 Menggunakan Kendaraan Pribadi, No. 1 dan 5 Tidak Perlu PCR

Pantauan Jendela Cianjur, selain merendam pemukiman warga, banjir juga merendam jalan penghubung Kabupaten Bandung dan Kota Bandung di Kecamatan Dayeuhkolot.

Jalan lenghubung tersebut terendam air banjir setinggi berkisar 50 sentimeter. Akibatnya, arus lalu lintas menjadi terganggu.

Banyak pengendara kendaraan bermotor memutar arah karena tidak ingin memaksakan menerobos genangan banjir yang bisa menyebabkan mogok.

Sejumlah warga untuk beraktivitas harus menggunakan perahu kayu atau berbasah-basahan dengan berjalan kaki menembus genangan banjir.***

Editor: Prasetyo


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah