Mahasiswa Soroti Satu Tahun Jokowi-Ma'aruf Pada Demo UU Cipta Kerja di DPRD Jabar

- 6 Oktober 2020, 17:51 WIB
Ilustrasi unjuk rasa.
Ilustrasi unjuk rasa. /Pixabay

PR CIANJUR - Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat didatangi Massa aksi gabungan yang terdiri dari ratusan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Bandung, Selasa 6 Oktober 2020.

Mengenakan jas almamaternya masing-masing, para massa aksi ini mulai mendatangi gedung DPRD Jawa Barat secara bergelombang mulai pukul 13.00. Kemudian, massa aksi lainnya pun mulai berkonsentrasi berkumpul di depan gedung DPRD Jawa Barat.

Dalam orasinya, para mahasiswa ini menyuarakan penolakan terhadap pengesahan Undang-undang Cipta Kerja yang dilakukan DPR RI.

Baca Juga: Ini Dia Top Go-To Merchant Baru ShopeePay yang Bermanfaat untuk Kamu!

Selama menggelar aksi, orator pun berkali-kali meminta para peserta unjuk rasa untuk tetap menjaga jarak demi mencegah penularan Covid-19. Mereka membentangkan spanduk dan poster penolakan terhadap UU Cipta Kerja.

Mereka pun mengecam langkah DPR RI yang dinilai bersikukuh mengesahkan UU Cipta Kerja, tanpa memperhatikan aspirasi masyarakat, terutama para pekerja dan buruh.

Dalam rangkaian orasinya, massa aksi menyuarakan penolakan terhadap keberpihakan pemerintah kepada pengusaha yang dianggap akan menyengsarakan masyarakat dan pekerja melalui UU Cipta Kerja. Mereka menilai, undang-undang tersebut dianggap menekan para pekerja karena menghapus sejumlah hak para pekerja.

Baca Juga: Soal UU Cipta Kerja, Menaker Ida: Sangat Prematur Simpulkan UU Ini Rentan PHK

Sebagaimana diberitakan Pikiran-rakyat.com sebelumnya pada artikel "Demo UU Cipta Kerja di Gedung DPRD Jabar, Mahasiswa Soroti Satu Tahun Jokowi-Ma'ruf Amin".

Koordinator lapangan dari HMI Kota Bandung, Sansan Taufik mengatakan, aksi ini bertujuan untuk menentukan sikap bahwa mahasiswa sangat keberatan dengan UU Cipta Kerja secara keseluruhan, tidak secara parsial.

“UU ini hanya untuk kepentingan ekonomi, disahkan dengan cara kurang baik. Menitik beratkan pada kemudahan investasi tanpa memperhatikan hak pekerja,” katanya ditemui di sela-sela aksi tersebut.

Baca Juga: Tolak UU Cipta Kerja Mikrofonnya Dimatikan, Irwan Fecho: Semoga Tidak Ada Lagi Insiden Seperti Ini

Di sisi lain, massa aksi ini menilai, undang-undang tersebut malah mempermudah perambahan lahan tanpa memperhatikan keamanan lingkungan hidup dan kondisi sosial masyarakat di sekitarnya. Mereka pun menolak, kemudahan bagi perguruan tinggi luar negeri dalam mendirikan cabangnya di Indonesia.

Para mahasiswa ini, katanya, akan terus memperjuangkan penolakan terhadap UU Cipta Kerja, baik secara aksi maupun secara hukum. Inipun, katanya, menjadi evaluasi atas satu tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Dari pantauan di lapangan, saat menggelar aksinya, massa aksi sempat melakukan aksi bakar ban. Secara bergantian, orator dari masing-masing perguruan tinggi ini menyuarakan aspirasinya. Untuk menjaga situasi, personel kepolisian terus berjaga selama pelaksanaan aksi itu.

Baca Juga: Pasukan FKPPI Rayon Bumiayu Terjun Lagi ke Jalan TMMD Reguler Brebes

Hingga akhirnya, sekitar pukul 15.00, massa aksi pun membubarkan diri secara teratur. Selama aksi, situasi terpantau kondusif.***(Ecep Sukirman/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini