Musim Layangan Belum Usai, Teknisi Indihome Cianjur 'Kebanjiran Order'

13 September 2020, 14:33 WIB
Teknisi Indihome Cianjur sedang melakukan perbaikan jaringan yang terganggu karena benang layangan /Adithya Nurcahyo/Pikiran Rakyat Cianjur

PR CIANJUR - Musim layangan atau permainan layangan nampaknya masih belum usai di wilayah Cianjur, Jawa Barat.

Dari pantauan di lapangan, Sabtu 12 September 2020 dibeberapa wilayah Cianjur masih banyak anak-anak maupun orang dewasa yang memainkan permainan layangan.

Rudi, seorang pengusaha layangan di kawasan Cikaret, Cianjur, Jawa Barat menyebut, saat ini musim layangan terlama yang ia rasakan setelah bertahun-tahun berbisnis sebagai pembuat sekaligus penjual layangan.

Baca Juga: PSBB Jakarta Jilid 2, Fokus Pada Interaksi Warga, Keluar-Masuk DKI Tak Perlu SIKM

"Bisa jadi karena anak-anak sekolah harus belajar dari rumah, cari hiburan, makanya tidak bosan-bosan main layangan," katanya.

Namun hal ini memiliki dampak pada sektor lainnya.

Ditemui di kawasan Nagrak, Cianjur, Jawa Barat, teknisi Indihome yang sedang melakukan perbaikan pada jaringan internet warga menyebut.

"Kami dapat laporan gangguan  internet pada salah satu pelanggan di sini, setelah kami cek ternyata kabelnya sobek akibat senar gelasan layangan," kata Agung, teknisi Indihome Cianjur.

Menurutnya, kabel transmisi memiliki karakter yang sangat peka, jika lapisan luar sobek akibat teriris gelasan atau senar layangan, makan sinyal transmisi internet yang disalurkan akan mengalami gangguan.

Baca Juga: Guru Positif Covid-19 Tasikmalaya Minta Dirawat di Ruang Isolasi, Gugus Tugas: Ini Perlu Dicontoh

"Beberapa bulan ke belakang selama musim layangan kami 'kebanjiran order' untuk melakukan perbaikan jaringan pelanggan, kebanyakan karena senar gelasan layangan," tutur Agung.

Banyaknya laporan gangguan yang disebabkan oleh benang layangan ini menurut Agung setidaknya membuat para teknisi lebih sibuk dari biasanya.

Karena untuk melakukan perbaikan seperti ini, teknisi harus membawa alat khusus yang jumlahnya belum terlalu banyak, jadi harus bergantian pakainya.

"Pernah saya dalam satu hari dapat dua laporan dari pelanggan yang sama, jam 10 pagi dibetulkan, selang dua jam kemudian pelanggan yang sama melaporkan lagi ada gangguan, setelah kami cek ternyata ada jaringan kabel yang rusak lagi karena layangan namun di tempat yang berbeda," kekehnya.

Baca Juga: PSBB Ketat Jakarta Belum Mulai, Pemprov DKI Sudah Menutup Sementara 27 Lokasi Wisata

Permainan layangan tak disadari memicu banyak risiko tinggi, di kota lain beberapa kali diberitakan adanya pemotor yang anggota tubuhnya terjerat oleh senar gelasan layangan yang putus.

Malah beberapa kali diberitakan adanya pemain layangan yang tewas akibat tersengat aliran listrik tegangan tinggi karena benang layangannya menempel pada kabel listrik.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Tags

Terkini

Terpopuler