Network
PR CIANJUR - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total yang rencananya akan diberlakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mulai 14 September 2020 memberikan pukulan telak bagi pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf).
Industri Parekaf baru saja bangkit kembali dengan 'nyawa' barunya berupa adaptasi protokol kesehatan standar Covid-19.
Ditegaskan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif harus tetap mendapat ruang untuk produktif bahkan saat dilakukan PSBB nanti.
Baca Juga: Penjelasan Polrestabes Bandung Soal Wakapolri Gandeng Preman Disiplinkan Protokol Kesehatan Covid-19
Tentunya, ditengah pandemi Covid-19, pelaku industri Parekraf yang telah berusaha menerapkan protokol kesehatan menjadi dilematis ketika PSBB total nanti benar-benar diterapkan.
Wishnutama Kusubandio dalam keterangannya, Sabtu 12 September 2020, mengatakan, rencana Pemerintah Provinsi (pemprov) DKI Jakarta untuk kembali memberlakukan PSBB dapat dipahami meski hal tersebut berdampak besar bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Kami sangat memahami keputusan yang diambil dalam pemberlakuan kembali PSBB sebagai upaya pengendalian terhadap penyebaran virus COVID-19," kata Wishnutama, sebagaimana diberitakan Moreschick.com sebelumnya dalam artikel "Tolak PSBB Total, Mentri Wishnutama Harap Gubernur Jakarta Tetap Beri Ruang Pelaku Parekraf".
Ia mengatakan, pemberlakuan PSBB tentu akan memiliki dampak yang besar, termasuk terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Terlebih saat ini sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pelan-pelan sedang berupaya untuk bangkit.
Baca Juga: PDIP Kontra PSBB Jakarta, Gembong Warsono: Terobosan Pak Anies Seperti Macan Kertas
Artikel Rekomendasi