Jokowi Minta Pemimpin Daerah Memegang Penuh Kendali Terkait Covid-19 di Wilayahnya

1 Desember 2020, 14:15 WIB
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi). /Twitter/@jokowi

PR CIANJUR – Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas mengenai Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional pada Senin 30 November 2020 di Istana Merdeka Jakarta.

Presiden meminta kepada seluruh anggota Kabinet Indonesia Maju untuk memperhatikan beberapa hal mengenai penanganan wabah Covid-19 di Indonesia ini, dilansir Pikiran Rakyat Cianjur dari laman setkab.go.id.

“Yang pertama, saya minta Menteri Dalam Negeri mengingatkan sekali lagi kepada para Gubernur, Bupati, dan Wali Kota untuk betul-betul memegang penuh kendali di wilayah masing-masing yang berkaitan dengan masalah COVID-19 dan juga yang berkaitan dengan masalah ekonomi,” kata Jokowi kepada Tito Karnavian.

Baca Juga: Jangan Coba-coba Jual Rokok Tanpa Pita, Bea Cukai dan Satpol PP Sita Ribuan Rokok Ilegal di Lumajang

“Tugas Kepala Daerah adalah melindungi keselamatan warganya dan juga sudah saya sampaikan keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi, dengan memegang angka-angka kasus-kasus aktif, angka kesembuhan, angka kematian, dan indikator-indikator ekonomi yang ada,” kata Jokowi melanjutkan.

“Saya ingin ingatkan bahwa ada dua provinsi yang menurut saya perlu perhatian khusus, karena peningkatan dalam minggu ini dalam 2-3 hari ini peningkatannya sangat drastis sekali, yaitu Jawa Tengah dan DKI Jakarta,” ucap Jokowi menegaskan.

Jokowi mengkhawatirkan kasus peningkatan pasien terpapar Covid-19 di Indonesia yang meningkat menjadi 13,41 persen.

“Hati-hati, berdasarkan data yang saya terima 29 November (2020), kasus aktif kita sekarang ini meningkat menjadi 13,41 persen,” ucap Jokowi.

Baca Juga: Kecaman pada Aksi Teror di Sigi, Dari Pemerintah hingga Jusup Kalla

“Meskipun ini lebih baik dari angka rata-rata dunia, tetapi hati-hati ini lebih tinggi dari rata-rata minggu yang lalu. Minggu yang lalu masih 12,78 (persen), 12,78 (persen), sekarang 13,41 (persen),” ujar Jokowi.

“Tingkat kesembuhan juga sama, minggu yang lalu 84,03 (persen), sekarang menjadi 83,44 persen. Ini semuanya memburuk semuanya. Ini karena adanya tadi, kasus yang memang meningkat lebih banyak di minggu-minggu kemarin,” ujar Jokowi lagi.

Selanjutnya, presiden Jokowi meminta laporan terakhir dalam masalah persiapan pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

“Terakhir yang berkaitan dengan masalah ekonomi, saya nanti juga minta di-update mengenai data terakhirnya,” tutur Jokowi menutup.

Baca Juga: MU Comeback Melawan Southampton, Bruno Fernandes: Edinson Cavani Bisa Mencium Aroma Gol

Tentang vaksinasi sendiri sangat penting namun vaksin tidak serta merta memutus atau memusnahkan pandemi. Disitat dari laman covid.19.go.id.

“Kita harus sadari vaksin tidak bisa seketika menghilangkan pandemi, karena ada proses distribusi yang panjang, belum lagi jumlah penduduk kita yang lebih dari 260 juta jiwa,” tutur dr. Dirga Sakti Rambe M.Sc, S. D, Vaksinolog.

“Oleh karena itu sembari menunggu vaksin dan bahkan sampai nanti vaksinnya ada, kita harus terus menerapkan protokol pencegahan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak aman)”, tutur Dirga.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: setkab covid19.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler