Bencana Besar Awal Tahun 2021, Salah Satunya Sriwijaya Air SJ-182 yang Jatuh di Kep Seribu

22 Januari 2021, 11:46 WIB
Bencana longsor melanda Desa Cihanjuang, Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat telah menewaskan 13 korban jiwa. /Instagram/@basarnas_jabar

PR CIANJUR - Awal tahun 2021 menjadi cerita memilukan bagi Indonesia.

Pasalnya Indonesia diterjang beberapa bencana besar, mulai dari jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang memberikan kesedihan mendalam bagi kita semua, dan sampai saat ini belum diketahui penyebab kecelakaan.

Tidak lama kemudian Indonesia dilanda bencana berikutnya seperti gempa Sulawesi Barat, Banjir di Kalimantan Selatan, longsor Sumedang, gunung meletus dan banjir Puncak Bogor.

Baca Juga: 5 Minuman Ampuh Usir Bad Mood, Salah Satunya Olahan Coklat yang Bisa Buat Anda Bahagia

Kita dapat mengambil pelajaran dan hikmah dari musibah itu semua, khususnya terhadap peristiwa banjir dan longsor.

Melihat di sejumlah lokasi masih banyak sampah yang berserakan, dan adanya campur tangan manusia, yang berdampak pada kerusakan alam.

Memelihara lingkungan adalah tanggung jawab bersama, hal itu untuk masa depan anak dan cucu.

Meskipun bencana alam tidak bisa dielakkan, setidaknya sudah berusaha merawatnya. 

Baca Juga: PSSI Ajukan Vaksinasi, Pelatih Bali United: Jika Terima Vaksin, Kompetisi Bisa Berjalan

Di samping karena campur tangan manusia, wilayah Indonesia secara geografis dan geologis memang rawan bencana alam, seperti dikutip Pikiranrakyat-cianjur.com dari PMJ News.

“Curah hujan yang tinggi saat ini dan cuaca ekstrem menyebabkan banjir di beberapa tempat, seperti Malang dan Puncak, Bogor,” ujar Jubir Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito.

Dari banyaknya musibah yang terjadi itu, sudah ada 140 korban meninggal dan 776 orang luka-luka.

Baca Juga: 6 Manfaat Coklat Bagi Tubuh, Salah Satunya Mengurangi Resiko Penyakit Jantung

Hal itu menjadi pukulan bagi Indonesia di tengah pandemi Covid-19.

Namun masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan, yang terpenting tetap waspada terhadap keadaan.

Bencana itu menjadi tanggung jawab bersama, khususnya pemerintah yang sedang memberikan pelayanan dan mengupayakan bantuan bagi korban bencana.

Baca Juga: 7 Manfaat Timun, Mulai dari Kontrol Gula Darah hingga Mengatasi Sembelit

“Untuk mengurangi dampak bencana, sudah menjadi kewajiban masyarakat khususnya yang tinggal di rawan bencana untuk meningkatkan rasa kesiapsiagaan sesuai surat edaran Kemendagri,” tutur Wiku.

“Pemda juga diharapkan mampu meningkatkan kewaspadaan, dan mengaktifkan serta memobilisasi segala kekuatan dalam rangka penanggulangan bencana,” ujar Wiku menambahkan.

Salah satu contohnya, banjir di Kalimantan yang menerjang beberapa kabupaten, seperti Jember, Sidoarjo, Kabupaten Solok Selatan, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Pemerintah Terus Maksimalkan Pembangunan, Menkeu Sri Mulyani Imbau SBSN Digunakan Secara Maksimal

Tidak lama puting beliung yang melanda di Cirebon Jawa Barat, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, serta sejumlah wilayah di Sumatra Utara dan Aceh.

Disusul tanah longsor yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia, seperti di Batam, Cianjur, Sumedang Jawa Barat, Manado, Sulawesi Utara, Kabupaten Lues, Aceh.

Ditambah gunung semeru meletus di Jawa Timur dan gempa bumi di Mamuju dan Majene Sulawesi Barat.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler