Rumah Aset Penting Bangun Karakter, Wapres Maruf Amin: Sarana Bentuk Karakter Generasi Masa Depan

10 Februari 2021, 16:55 WIB
Wapres Maruf Amin. /Foto: Dok BPMI Setwapres/

PR CIANJUR – Wakil Presiden Republik Indonesia, KH Maruf Amin mengungkapkan rumah adalah “madrasah” pertama seorang anak mengembangkan dirinya.

Rumah berkelindan erat dengan seseorang atau keluarga yang bertempat di sana. Rumah adalah tempat pendidikan pertama bagi orang tua kepada anak-anaknya.

Memiliki prasarana rumah yang sehat dan aman adalah syarat mutlak membentuk karakter anak menjadi pribadi tangguh di masa depan.

Baca Juga: Lukisan Gua Purba dari Sulawesi Selatan Diprediksi Tim Ahli Jadi Lukisan Tertua Dunia, Ini Katanya

Dilansir Pikiranrakyat-Cianjur.com dari laman Wapresri, KH Maruf Amin menyampaikan hal tersebut ketika memberikan sambutan dalam acara Musyawarah Nasional (Munas) VI Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (APERSI), Selasa 9 Februari 2021.

“Pembangunan rumah yang baik tidak hanya berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi, tetapi juga penting sebagai prasarana dalam membantu membentuk karakter generasi masa depan bangsa,” kata KH Maruf Amin.

Mundur ke belakang tepatnya di tahun 2015, pemerintah meluncurkan Program Sejuta Rumah sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia akan pentingnya perumahan.

“Capaian program satu juta rumah pada tahun 2018 dan 2019 telah berhasil mencapai angka di atas satu juta unit, dengan rata-rata penyaluran ±70 persen untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR),” ucap KH Maruf Amin.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Hari Ini, Rabu 10 Februari 2021: Al Kembali Buat Andin Menangis

Karena pandemi Covid-19 melanda Indonesia, capaian Program Sejuta Rumah tidak mencapai target. Target ini berhenti di angka 965.217 unit.

“Meskipun demikian, capaian tersebut cukup bagus karena di tengah kondisi perekonomian yang sulit ini, terealisasi sekitar 96,5 persen dari target yang ditetapkan,” ujar Maruf Amin.

Menilik penyaluran unit rumah untuk MBR, Maruf Amin menilai capaian itu bahkan melampaui dari target yang ditetapkan sebesar 80 persen dari 70 persen.

“Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, kebutuhan terhadap rumah juga terus bertambah. Saat ini diperkirakan kebutuhan rumah berdasarkan kepemilikan sebesar 11,4 juta unit,” tutur Maruf Amin.

Baca Juga: Perayaan Imlek Tahun 2021 Digelar Virtual, Matakin Mengimbau Perayaan Imlek di Rumah

“Ini merupakan tantangan bagi kita semua untuk segera mengatasinya. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya di antaranya dengan memberikan bantuan pembiayaan kepemilikan rumah, reformasi perizinan, dan insentif fiskal,” tutur Maruf Amin menyambung.

Angka backlog atau perbandingan antara kebutuhan unit rumah dengan ketersediaannya di Indonesia masih cukup tinggi. Ini harus terus digenjot dan dijadikan peluang investasi bagi para pengembang.

“Rumah adalah salah satu kebutuhan pokok, di luar pangan dan sandang, sehingga ketersediaan, harga dan akses terhadap kepemilikan rumah mesti bisa dijangkau seluruh lapisan masyarakat,” kata Maruf Amin menutup.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Wapresri.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler