Seniman Asal Kota Metro Lampung Kenalkan Seni Ukir Daun ke Khalayak Umum

16 Februari 2021, 07:19 WIB
Ilustrasi daun. /Pixabay.com/smile_lee.

PR CIANJUR – Linang Kharisma seorang pengrajin ukir daun asal kota Metro Lampung.

Awalnya ia merasa terinspirasi oleh daun jati yang ia temukan.

Daun jati ini memiliki teksetur yang lebih rapi tidak seperti daun jati biasanya.

Baca Juga: Angka Kemiskinan Meningkat Di Era Pandemi Menurut Catatan BPS

Lalu ia memanfaatkan limbah daun jati (tectona grandis LF) tersebut menjadi sebuah kerajinan, Linang biasa menyebutnya daun ukir atau daun cukil (dancuk).

Tidak semua jenis daun bisa dimanfaatkan menjadi dancuk, hanya daun yang bertulang keras saja yang bisa dijadikan untuk metode carving (ukir) ini.

Dancuk hanya dapat dibuat dari daun yang telah gugur, biasanya daun dari pohon yang tumbuh pada curah hujan 1500-2000mm per tahun dan gugur pada musim kemarau.

Seperti dilansir Pikiranrakyat.com-cianjur dari Antara, tidak semua daun jati yang telah gugur dapat digunakan untuk media ukir.

Baca Juga: Pelaku Seni Membuka Kelas Virtual Di Era Pandemi Demi Kelangsungan Hidup

Masih ada proses seleksi dan hanya daun jati pilihan saja yang dapat digunakan untuk membuat Dancuk.

Biasanya daun yang digunakan memiliki cukup suhu, kadar air, dan kelembaban, sehingga bahan daunnya tidak keriting jadi lebih mudah dalam proses pengukiran.

Selain itu, pemilahan daun juga sangat berpengaruh erat dari nilai estetika hasil karya.

Bahan daun yang memiliki ciri-ciri demikian biasanya ditemukan di sekiran pohon jati yang tumbuh dekat dengan sumber air.

Baca Juga: Bansos 2021 BLT BPUM UMKM Rp2,4 Juta, Cek Penerima di eform.bri.co.id/bpum

Linang mengaku dirinya tidak pernah mengalami kesulitan dalam proses pembuatan Dancuk, lantaran bahan baku pembuatan melimpah ruah tersedia di alam.

Disampng itu, Linang berusaha bereksplorasi dan mengoptimalkan benda-benda di sekelilingnya yang berpotensi dan memiliki nilai jual ekonomi kreatif.

Ia juga ingin menunjukan pada semua orang, bahwa alam telah memberikan seluruh kebutuhan manusia, tinggal bagaimana cara kita memanfaatkannya.

Untuk harga Dancuk sendiri, Linang biasa membanderol Rp.150.000 hingga Rp.500.000, semua tergantung pada tingkat kesulitan dalam proses pembuatannya.

Baca Juga: Login dtks.kemensos.go.id untuk Cek Penerima Bansos 2021 di Bulan Februari yang Akan Segera Cair

Menurut sastrawan asal kota Mentro Lampung (Afriyan Arya Saputra), Linang memiliki kreatifitas dan konsentrasi tinggi dalam setiap pembuatan Dancuk.

Berkat konsentrasinya yang tinggi, hasil ukirannya pun hampir mirip dengan wujud aslinya.

Afriyan mengapresiasi penuh pada kemampuan Linang dalam berkarya, terlebih Dancuk merupakan karya seni yang tergolong unik dan langka.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler