Setelah Gempa Majene Melanda, Mata Air Muncul di Dekat Pengungsian Warga

16 Februari 2021, 08:02 WIB
Ilustrasi air. /Pixabay.com/MartinStr.

PR CIANJUR - Setelah gempa bumi bermagnitudo 6,2 mengguncang Majene, di dekat lokasi pengungsian warga Desa Mekkatta Kecamatan Malunda Kabupaten Majene Provinsi Sulbar muncul mata air bersih.

Air bersih itu ditemukan warga sebagaimana yang disampaikan relawan Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI) Kabupaten Majene, Hermadi, Senin, 15 Februari 2021.

“Mata air ditemukan warga pengungsi di Dusun Samalio Desa Mekkatta Kecamatan Malunda Kabupaten Majene setelah gempa bermagnitudo 6,2,” kata Hermadi.

Baca Juga: Mengutip Nama ‘Pak Ganjar Tak Pernah Bersyukur’, Penerbit Buku Pelajaran SD Dilaporkan ke Polda Jawa Tengah

Pengungsi memiliki harapan untuk mendapatkan air bersih, ketika mata air itu muncul pasca gempa, seperti dikutip pikiranrakyat-cianjur.com dari Antara.

“Relawan FPPI, Yanmarindo dan Perempuan Mandar, segera membangun instalasi darurat dari mata air tersebut untuk dialirkan ke lokasi pengungsi gempa di Dusun Samalio Desa Makkatta,” kata Hermadi.

Setelah gempa warga sulit mendapat air bersih, ditambah air sungai kering dan keruh. Namun munculnya mata air ini menjadi harapan warga untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

Baca Juga: Seniman Asal Kota Metro Lampung Kenalkan Seni Ukir Daun ke Khalayak Umum

Tanpa menggunakan mesin, dan hanya menggunakan instalasi pipa ledeng, mata air yang ditemukan di gunung tersebut dapat dialirkan. Kini ratusan KK tidak lagi kesulitan mendapatkan air bersih.

“Sumur yang digali relawan sudah kering dan tidak bisa membantu warga memenuhi kebutuhan air, sementara air sungai juga kering dan keruh, sehingga dengan adanya air ini akan membantu pengungsi,” kata Hermadi.

Namun di sejumlah titik pengungsian lainnya masih kesulitan air bersih. Hermadi berharap bantuan dari relawan segera datang, agar air bersih yang dibutuhkan para penyintas gempa dapat segera tiba.

Baca Juga: Angka Kemiskinan Meningkat Di Era Pandemi Menurut Catatan BPS

Gempa Sulbar ini memakan banyak korban jiwa, ada banyak juga yang selamat dan kini sedang bertahan di sejumlah titik pengungsian.

Adapaun jumlah pengungsi total keseluruhan sebanyak 91.003 jiwa sebagaimana yang disampaikan Hermadi.

Data itu terdiri dari tiga kabupaten. Yaitu Kabupaten Polman sebanyak 5.343 orang, Kabupaten Majene 25.727 orang, sedangkan Kabupaten Mamuju sebanyak 58.123 orang.

Baca Juga: Pelaku Seni Membuka Kelas Virtual Di Era Pandemi Demi Kelangsungan Hidup

Adapun untuk korban meninggal dunia di Kabupaten Majene sebanyak 10 orang, di Kabupaten Mamuju sebanyak 95 orang. Jadi total yang meninggal dunia sebanyak 105 orang.

Sementara untuk kerusakan yang diakibatkan oleh gempa ditaksir mencapai kerugian miliaran rupiah. Sebanyak 2.051 rumah alami rusak berat, rusak sedang sebanyak 3.844 rumah, rusak ringan sebanyak 5.527 rumah.

Jadi total kerusakan rumah di Kabupaten Mamuju yaitu sebanyak 11.422, dan itu merupakan jumlah terbanyak dari kabupaten lainnya.

Baca Juga: Bansos 2021 BLT BPUM UMKM Rp2,4 Juta, Cek Penerima di eform.bri.co.id/bpum

Sedangkan di Kabupaten Majene rusak berat sebanyak 2.735 rumah, 1.538 rusak sedang, dan 1.656 rusak ringan, jadi total kerusakan sebanyak 5.929 rumah.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler