Mengupas Tuntas Mitos Tol Cipali yang Kerap Terjadi Kecelakaan hingga Menelan Korban Jiwa

12 Agustus 2020, 17:42 WIB
Batu Bleneng yang terdapat di Tol Cipali. /RRI

PR CIANJUR - Kecelakaan yang kerap terjadi di Tol Cipali (Cikopo-Palimanan) menyisakan sebuah kisah misteri yang banyak diperbincangkan masyarakat.

Tak cuma warga setempat, misteri Batu Bleneng yang ada di Tol Cipali ini juga akrab di telinga para pemudik yang melintas di KM 181-182.

Beberapa hari kebelakang kecelakaan di Tol Cipali kembali terjadi yang menewaskan delapan orang pada Senin, 10 Agustus 2020.

Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengatakan delapan orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.

 Baca Juga: Pengamat Politik Menilai Dinasti Politik Tumbuh di PDIP sebagai Strategi Memenangkan Pilkada 2020

Kecelakaan terjadi antara kendaraan Micro Bus Elf D-7013-AN dan Toyota Rush B-2918-PKL di Tol Cipali KM 184.300.

Dari kejadian tersebut, banyak netizen menyangkut pautkan kejadian tersebut dengan hal mistis, salah satunya dengan keberadaan Batu Bleneng di KM 180 Tol Cipali.

Batu Bleneng merupakan batu yang masih kokoh berdiri, meski sepanjang jalan Tol Cipali sudah dirapihkan.

Bila Anda melintas dari arah Jakarta ke Palimanan batu itu ada di sebelah kanan, di sebuah bukit bernama Bukit Salam.

Baca Juga: Fakta atau Hoaks: Benarkah Logo HUT RI ke-75 Ada Lambang Salib?

Tetapi bila dari arah Cirebon ke Jakarta batu itu ada di sebelah kiri dan batu itu letaknya masuk di daerah Cirebon.

Bicara soal batu besar yang berada dipinggir tol Cipali itu, ada legenda di kalangan penduduk setempat. Konon katanya batu itu tak bisa dipindahkan saat pembangunan jalan.

Namun, warga setempat tidak percaya akan hal itu. Entah alat yang terbatas atau mungkin saja, pihak pengelola sengaja menaruh batu itu sebagai hiasan jelang keluar gerbang Tol Cipali.

Dikutip Pikiranrakyat-Cianjur.com dari RRI, menurut salah satu legenda rakyat setempat, batu tersebut adalah tanda asal muasal pulau Jawa dijadikan pemukiman.

Ada pula yang mengatakan bahwa batu itu peninggalan orang zaman dahulu yang sengaja ditaruh di sana karena berguna untuk menutup mata air berlumpur yang dapat membuat banjir kawasan itu pada masa lalu.

Baca Juga: Siapkan Diri, Ini Kisi-kisi Resmi SKB CPNS 2019 dari Kemenpan-RB

Seperti namanya, di tempat batu misterius itu berada, tepatnya di Desa Walahar, konon katanya tempat itu ada sumber mata air lahar yang keluar dari dalam kerak bumi, seperti layaknya lumpur Lapindo di Sidoardjo, Jawa Timur.

Maka atas kesaktian sesepuh tanah Jawa pada masa itu yang mendapat petunjuk dari Yang Maha Kuasa, ia diberi petunjuk bahwa untuk menutup mata air lahar tersebut harus dengan batu besar yang terdapat di puncak Gunung Ceremai.

Gunung Ceremai adalah satu-satunya gunung tinggi yang paling dekat dan memang tidak begitu jauh dari lokasi, berjarak 20 kilometer ke arah selatan dari lokasi Batu Bleneng.

Dengan kesaktian sesepuh pada masa itu, maka batu ukuran besar berhasil diangkat dari Gunung Ceremai dan dijatuhkan tepat diatas mata air lahar tersebut.

Sejak batu tersebut berhasil dipindahkan, air lahar tidak lagi keluar.

Kemudian muncul banyak pertanyaan mengapa batu tersebut tidak bisa dipindahkan sampai sekarang.

Baca Juga: Mengenal 2 Jenis Fenomena Awan Arcus yang Muncul di Aceh, Salah Satunya Mirip Gelombang Tsunami

Menurut mitos warga sekitar, batu besar itu dijaga oleh raja Jin yang telah berjanji kepada sesepuh yang telah menaklukannya.

Maka hingga saat ini masih terbukti, bahwa batu besar yang bertengger di pinggir jalan Tol Cipali yang misterius itu tetap berdiri kokoh seperti dulu, karena tak dapat dihancurkan.

Mitos lainnya menyebutkan bahwa batu misterius itu juga sebagai tempat orang zaman dahulu bersemedi.

Maka tidak heran jika kecelakaan yang terjadi disekitar Tol Cipali banyak menyangkut pautkan dengan hal mitos Batu Bleneng tersebut.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler