Pesan Berantai Dikarantina Jika Terjaring Razia Masker Bikin Geger Warga Ternyata Hoaks

15 September 2020, 18:11 WIB
Selebaran pemberitahuan dari Dinas Kominfo Sragen bahwa pesan tersebut itu Hoax dan salah satu warga Pangandaran sedang membaca pesan singkat tersebut. /Kabar Priangan/Muslih Suprianto/

PR CIANJUR - Masyarakat Pangandaran, Jawa Barat sempat dibuat geger sekaligus resah akan adanya pesan berantai mengenai kegiatan razia masker dan kerumunan oleh Ibu Bupati dan Satpol PP pada malam hari.

Yang membuat geger dan resah disebutkan pada pesan tersebut bagi yang terjaring razia tersebut akan langsung diangkut ke mobil untuk dikarantina.

Pesan berantai itu beredar luas melalui pesan Whatsapp (WA) dan grup-grup media sosial, Senin 14 September 2020.

Baca Juga: Ospek Online Unesa yang Viral di Medsos, Kecaman untuk Perlakuan Keras Kakak Tingkat

Keresahan tak lain karena di dalam pesan itu mencantumkan bagi anak-anak dan warga yang terjaring akan langsung diangkut ke mobil dan dikarantina.

Ternyata pesan tersebut juga sudah beredar di wilayah Sragen Jawa Tengah terbukti Pemerintah setempat melalui Dinas Kominfo mengeluarkan selebaran kalau pesan tersebut itu hoaks.

Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya pada artikel "Heboh Pesan Berantai Ada Razia Masker dan Langsung Dikarantina Jika Terjaring, Ternyata Hanya Hoaks!", Ketua TP PKK dan Isteri Bupati Pangandaran Ida Nurlaela Jeje Wiradinata menegaskan bahwa kabar itu adalah hoaks belaka.

Dirinya mengimbau masyarakat tidak perlu mempercayai pesan berantai soal razia masker dan yang melanggar diangkut mobil itu.

“Jangan percaya kabar hoax dan pesan berantai dari WA ke WA itu. Kami pastikan itu hoaks,” ungkapnya.

Baca Juga: Menko Luhut Minta Ganjar Pranowo agar Kasus Covid-19 di Kudus dan Semarang Turun Dalam 2 Pekan

Dirinya meminta masyarakat tidak perlu takut atau resah. Pemerintah tidak akan melakukan razia dengan sanksi sampai diangkut mobil dan dikarantina dan berharap masyarakat senantiasa mematuhi protokol kesehatan.

“Ketaatan protokol kesehatan dan pakai masker itu bukan untuk pemerintah, tapi untuk kebaikan kita bersama. Agar penyebaran Covid-19 segera mereda,” katanya.

Bahwa kegiatan razia masker memang digelar oleh Satpol PP sebagai upaya mencegah penyebaran virus Covid-19,tapi tidak malam hari sampai keliling desa, akan tetapi titik kegiatannya dilakukan sporadis.

“Seperti polisi melakukan pemeriksaan kendaraan bermotor. Nggak mungkin lah kita razia masker malam hari apalagi sampai keliling desa,” tambahnya.

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Sebut 3,5 Juta Calon Penerima BLT Tahap 3 Sudah Lolos Validasi

Isi pesan berantai yang bikin heboh itu adalah sebagai berikut:

"Assalamualaikum wr wb.

Bapak ibu mohon untuk memberitahukan kepada putra putrinya mulai nanti malam dilarang berkeliaran di luar rumah atau berkerumun di tempat-tempat keramaian karena Ibu Bupati bersama satpol PP dan Satgas Covid-19 akan razia keliling dengan membawa mobil GDS/ Gerakan Disiplin Siswa.

Baca Juga: Jika PSBB Berhasil Keluarkan Jakarta Dari Zona Merah, Anies Baswedan Masih Punya Tugas Besar Lainnya

Bagi yg terjaring akan diangkut di mobil untuk dikarantina, wali murid dan gurunya akan dipanggil juga, razia masker bagi yg tidak memakai masker disuruh menyemprot lingkungan radius 1000 meter. Mohon untuk di Share di Paguyuban hari ini juga. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb."

Sejumlah penerima pesan WA itu mengaku juga bertanya-tanya. Meski sebagian menyangsikan,namun tak sedikit yang ikut bingung juga.***(Muslih Suprianto/Kabar Priangan)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Kabar Priangan Pikiran Rakyat Bandung Raya

Tags

Terkini

Terpopuler