Akan Dirilis Oktober, Tiongkok Jamin Indonesia Terima 30 Juta Vaksin Covid-19 yang Diuji di Bandung

24 September 2020, 15:18 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid-19 /Getty Image

PR CIANJUR - Hasil uji klinis vaksin Covid-19 yang diujicobakan di Bandung, Jawa Barat baru lalu akan dirilis hasilnya pada Oktober mendatang.

Jika hasinya dalam kondisi yang diharapkan maka pada Desember 2020 Indonesia akan terima 20-30 juta vaksin Covid-19 sesuai janji Tiongkok.

Hal tersebut tercapai melalui hasil kerja sama bilateral antara Indonesia dengan Tiongkok.

Baca Juga: Disebut Suka 'Pegang' Kerjaan Menteri Lain, Luhut: Presepsi Silahkan Saja

Sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat Pangandaran sebelumnya dalam artikel "Siap-siap Hasil Uji Klinis Vaksin Covid-19 Bandung Dirilis Oktober, Tiongkok Janji RI Dapat 30 Juta".

Jumlah vaksin yang terbatas dengan jumlah penduduk yang banyak, membuat pemerintah menyusun Peraturan Presiden (Perpres) mengenai pengadaan vaksin dan pelaksanaan vaksinasi yang mengatur secara lengkap proses pengadaan, pembelian, dan distribusi vaksin, serta pelaksanaan vaksinasi/pemberian imunisasi.

Penyusunan Perpres ini disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Airlangga Hartarto, setelah rapat pleno rutin mingguan.

Baca Juga: Masih Selesaikan Seleksi Gelombang 9, Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 10 Ditunda

“Selanjutnya yang penting dan perlu segera diselesaikan ialah pengaturan protokol vaksinasinya, dan pemerintah melalui Kemenkes telah menyiapkan roadmap rencana nasional pelaksanaan pemberian imunisasi Covid-19,” ucapnya.

Jika Perpres sudah selesai diterbitkan, nanti akan dilanjutkan untuk menyusun dan menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan (Kemenkes) mengenai pengadaan vaksin dan pelaksanaan vaksinasi yang berhubungan dengan jumlah dan jenis vaksin, pengadaan vaksin, pembelian vaksin, penetapan kriteria dan prioritas penerima dan wilayah, dan petunjuk teknis pelaksanaan vaksinasi.

“Critical time-nya adalah tiga bulan sampai Desember 2020. Kita harus menjaga, jangan sampai ada lonjakan yang ekstrem dan kondisi tidak normal, sebelum vaksinasi mulai dilakukan,” ujar Airlangga.

Baca Juga: 3 Hakim dan 1 Panitera Positif Covid-19, Pengadilan Negeri Karawang Ditutup Sementara

Kementerian Dalam Negeri dan Kepala Satgas PC-19 juga telah mengkoordinasikan untuk pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Daerah kepada para kepala daerah dengan menerbitkan surat edaran.

Sebagai langkah serius pemerintah dalam pengadaan vaksin, Indonesia menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) antara Kemenkes dengan UNICEF, yang disaksikan Menteri BUMN dan Menteri Luar Negeri.

MoU tersebut berisi mengenai pengadaan vaksin dengan skema multilateral. Adapun mengenai hasil uji klinis vaksin yang dilakukan di Bandung akan diinfokan pada pertengahan Oktober 2020.

Baca Juga: Hajatan Wakil Ketua DPRD Kota Tegal Memicu Komentar Negatif, Abai Protokol Kesehatan

Tim pelaksana dan Satgas PEN meminta agar mempercepat koordinasi penyelesaian program-program PEN yang realisasinya masih rendah.

Realisasi anggaran PEN, per 17 September 2020 sebesar Rp254,4 triliun, atau 36,6% terhadap pagu anggaran PEN yang sebesar Rp605,2 triliun.

Jika dilihat per kelompok program, realisasinya adalah kesehatan Rp18,45 triliun atau 33,47%, perlindungan sosial Rp134,4 triliun atau 57,49%, sektoral K/L atau pemda Rp20,53 triliun atau 49,26%, insentif usaha Rp22,23 triliun atau 18,43%, dan dukungan UMKM Rp58,74 triliun atau 41,34%.***(Mela Puspita/Pikiran Rakyat Pangandaran)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat Pangandaran

Tags

Terkini

Terpopuler