Gatot Nurmantyo Bangga: Belum 2 Bulan KAMI Sudah Bisa Mengerahkan Jutaan Orang Demonstrasi

16 Oktober 2020, 11:10 WIB
Presidium KAMI, Gatot Nurmantyo saat mengisi acara di kanal YouTube Refly Harun yang videonya diunggah, Kamis 15 Oktober 2020. /Youtube @reflyharun

PR CIANJUR - Sejumlah petinggi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) dibekuk aparat kepolisian akibat diduga menjadi sebagai salah satu aktor intelektual aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja di sejumlah daerah.

Presidium KAMI, Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo buka suara terkait penangkapan sejumlah anggotanya yang dituding menjadi dalang dari kericuhan demo tolak Undang-Undang Cipta Kerja.

Diketahui, sebelumnya petinggi KAMI yang ditahan ialah Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat, dan Anton Permana.

Baca Juga: Aktivis KAMI Ditahan, Politikus Demokrat: Kawannya Satu Bui Dulu di Masa Soeharto, Kini Diam Saja

Tak hanya kepolisian, Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menko Polhukam) Mahfud MD menyatakan salah satu aktor intelektual demo yang berujung rusuh adalah petinggi KAMI.

Gatot pun tidak membantah bahwa KAMI mendukung aksi buruh dan mahasiswa. Namun, ia memastikan bahwa dukungan yang diberikan KAMI dalam bentuk dukungan moral, bukan dengan terjun menjadi demonstran.

Bahkan, ia menegaskan bahwa secara resmi KAMI tidak ikut aksi demonstrasi.

"Dukungan yang KAMI berikan dukungan moral, KAMI tidak ikut, tapi kalau anggota KAMI ikut silakan," ujarnya.

Baca Juga: Puji Fenomena ARMY, Ernest Prakasa Sebut BTS Bisa Saja Dapat Penghargaan Boy Band Tertua

Ketika KAMI dituding menjadi provokator dan mendesain kericuhan demo, ia menegaskan bahwa itu tidak benar.

"Sebenarnya soal kericuhan dan orang-orang yang dianggap radikal, kan bisa dicari oleh Badan Intelijen Nasional, ada kepolisian yang sudah teruji dan sangat bagus karena kita masih hidup di negara yang masih aman," ujarnya.

Soal kericuhan aksi demonstrasi, Gatot Nurmantyo meminta pihak yang berwajib untuk melihat CCTV yang ada.

"Yang bakar-bakar pos misalnya, cari aja CCTV, kan bisa," ujarnya, sebagaimana diberitakan Pikiranrakyat-bekasi.com dalam artikel, "Sangkal Tudingan Mahfud MD, Gatot Nurmantyo: Belum 2 Bulan Terbentuk, Dituding Kerahkan Jutaan Orang".

Baca Juga: Mantan Anggota TNI Ditembak Pria Mengaku Densus di Klub Malam, Kondisi Korban Kritis

Gatot pun mengaku bangga, karena belum genap dua bulan KAMI dibentuk, sudah bisa menggerakan jutaan demonstran di seluruh Indonesia.

"Alhamdulillah, luar biasa KAMI. Belum dua bulan sudah bisa mengerahkan jutaan orang demonstrasi seluruh Indonesia. Dan hebatnya, KAMI tidak ikut," ucap Gatot Nurmantyo, sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Refly Harun.

Percakapan tersebut bermula dengan pertanyaan Refly Harun terkait kabar petinggi KAMI yang ditangkap polisi.

Gatot Nurmantyo menambahkan gerakan massa yang terjadi menolak UU Cipta Kerja lantaran saat ini masih pandemi, banyak PHK kemudian dibayangi-bayangi dengan Omnibus Law itu.

Baca Juga: Pelaku Pencabulan Anak di Aceh dengan Modus Tanya Alamat Telah Diringkus Polisi

"Saat ini masih pandemi, banyak PHK kemudian dibayangi-bayangi dengan Omnibus Law itu, jadi rakyat pada takut, sehingga bergerak semua," ujar Gatot Nurmantyo.***(Ghiffary Zaka/Pikiranrakyat-bekasi.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi

Tags

Terkini

Terpopuler