Pilkada Serentak 2020 Penting Dilaksanakan Meski Sedang Pandemi, Puan Maharani Beberkan Alasannya

21 Oktober 2020, 11:37 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani. /Pikiran-Rakyat.com

PR CIANJUR - Sejumlah pihak meminta agar Pilkada Serentak 2020 ditunda mengingat pandemi Covid-19 di Indonesia yang masih tinggi.

Namun pemerintah tetap jalan pada rencana awalnya menggelar Pilkada Serentak pada Desember nanti.

Meskipun ada sejumlah pihak menilai bisa picu kluster baru Covid-19 saat kampanye ataupun pemilihan Pilkada.

Baca Juga: Ucapkan Terima Kasih UU Cipta Kerja Telah Disahkan DPR, Menkominfo: Bagian Dari Reformasi Struktural

Ada pula pihak yang menilai kedaruratn Pilkada sehingga tak mungkin untuk ditunda walaupun harus dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19.

Merespon polemik itu, Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 lebih penting dilaksanakan justru demi menguatkan penanganan pandemi Covid-19.

Pasalnya, pada masa krisis seperti ini justru sangat dibutuhkan kepastian dari figur pemimpin di daerah.

"Gubernur maupun Bupati/Wali Kota adalah pemimpin politik di bidang eksekutif tingkat daerah yang kehadiran dan keputusan-keputusan strategisnya sangat dibutuhkan dalam menghadapi pandemi Covid-19," kata Puan dalam keterangannya di Jakarta, Selasa 20 Oktober 2020.

Baca Juga: Satu Tahun Jokowi-Ma'ruf, Moeldoko: Mungkin Hanya di Indonesia, Negara Menyubsidi 96 Juta Rakyatnya

Hal itu dikatakan Puan pada pembukaan Kongres Wanita Indonesia (Kowani), di Jakarta, Selasa 20 Oktober 2020.

Dia mengatakan akibat pandemi Covid-19, pelaksanaan Pilkada serentak 2020 sudah ditunda dari rencana semula digelar September, kini diundur menjadi 9 Desember 2020.

Menurut dia, jika 270 daerah pelaksanaan pilkadanya terus ditunda, kemudian posisi kepala daerah yang sangat krusial di masa krisis hanya ditempati pelaksana tugas yang lemah secara legitimasi.

Selain itu pelaksana tugas juga terbatas ruang lingkupnya dalam mengambil keputusan, justru dapat membuat kerja pemerintah daerah menjadi lambat dan menimbulkan lebih banyak ketidakpastian.

Baca Juga: Tengah Disiapkan RPP UU Cipta Kerja, Menaker: Berbagilah, Masih Banyak Kaum Pencari Kerja

"Padahal dalam menghadapi pandemi COVID-19, yang dibutuhkan adalah kecepatan dan kepastian yang dapat memberikan rasa tenang," ujarnya.

Puan mengatakan yang penting adalah kita harus bersama-sama memantau dan mengingatkan agar kampanye-kampanye yang dilakukan selama pilkada benar-benar mengikuti protokol kesehatan yang ketat.

Dia meminta para pasangan calon kepala daerah melakukan terobosan dan inovasi dalam berkampanye, seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com pada artikel "Puan Maharani Beberkan Alasan Pentingnya Pilkada Serentak 2020 Tetap Digelar Walaupun Wabah Covid-19".

"Bagaimana menjangkau rakyat dan merebut hati mereka sambil tetap menjaga rakyat dari ancaman Covid-19," katanya.

Baca Juga: Ma'ruf Amin Sebut Reshuffle Kabinet Setelah Satu Tahun Adalah Hak Proregatif Presiden

Pada Pilkada serentak 2020, terdapat 157 calon perempuan yang terdiri dari 5 orang maju sebagai calon dalam Pemilihan Gubernur, 127 orang maju dalam Pemilihan Bupati, dan 25 orang maju dalam Pemilihan Wali Kota.

"Tentunya kita menanti bagaimana rakyat akan memilih pada tanggal 9 Desember 2020. Apakah calon perempuan akan dipercaya oleh rakyat untuk menempati posisi-posisi tertinggi sebagai eksekutif daerah," ujarnya.

Dia mengatakan jika kita yakin bahwa politik membutuhkan perempuan, maka partisipasi perempuan Indonesia dalam politik, selain representasi harus turut mencakup substansi.***(Ari Nursanti/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler