Kasus Foto Tanpa Busana di Gunung Gede, Pelaku Klarifikasi dan Minta Maaf

23 Oktober 2020, 18:03 WIB
Tangkapan layar pose bugil dua pendaki pria di kawasan alun-alun Surykencana, Gunung Gede Pangrango, Cianur, Rabu 21 Oktober 2020. /instagram

PR CIANJUR - Baru-baru ini Taman Nasional Gunung Gede Pangrango menjadi perbincangan publik.

Terkait dengan viralnya potret dua orang pria yang berfoto di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango tanpa menggunakan busana.

Alun-alun Suryakencana–Taman Nasional Gunung Gede Pangrango terindikasi menjadi lokasi dilakukannya foto tidak pantas tersebut.

Baca Juga: Efek Jangka Panjang Covid-19, Eks Penderita Corona Bisa Merasakannya

Lokasi itu merupakan tempat yang dianggap sakral bagi masyarakat Jawa Barat khususnya Cianjur.

Terkait publikasi foto tersebut, Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango sangat menyesalkan perbuatan tersebut karena bertentangan dengan norma agama dan sosial.

Pihak Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango juga menyampaikan bahwa yang bersangkutan untuk segera melakukan permohonan maaf secara terbuka melalui media sosial yang bersangkutan kepada masyarakat Jawa Barat.

Akhirnya kedua pendaki remaja itu menyatakan permintaan maafnya melalui media sosial miliknya, serta membeberkan alasan berpose tanpa menggunakan busana.

Baca Juga: Tetapkan 8 tersangka Pada Kebakaran Kejaksaan Agung, Polisi Sebut Karena Kelalaian

Mereka menyampaikan klarifikasi terhadap foto yang diunggah di sosial media, foto itu adalah bagian dari riset artistik yang bertema fast fashion yang menuju kepada nudism.

Berikut permintaan maaf dan keterangan dua pendaki tersebut, keduanya menerangkan alasan melakukan foto yang dianggap tak senonoh itu.

Dan nudism ini, kali ini tubuh sebagai ekspresi, manifestasi prima pure manusia. Juga imaji tubuh telanjang bisa digunakan sebagai protes advokasi.

“Halo saya Eyi dan Bondan Ramadhani. Kami berdua ingin meminta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh teman-teman," ungkap kedua pelaku.

Baca Juga: Jumlah Kasus Covid-19 Indonesia Sampai Dengan 23 Oktober 2020 Menjadi 381.910 Orang

"Yang kurang berkenan dan tidak menyukai postingan kami di Instagram pribadi milik kami, khususnya untuk masyarakat Jawa Barat dan juga teman-teman pendaki Indonesia," lanjut mereka.

Lalu, kedua pelaku foto tanpa busana di atas gunung tersebut menjelaskan alasan mereka melakukan hal yang demikian, sebagaimana diberitakan Jakbarnews.com dalam artikel "Hadeh! 2 Pendaki Foto Bugil di Gunung Gede, Akhirnya Mereka Mintaan Maaf, Begini Klarifikasinya!".

"Kami juga ingin klarifikasi terhadap foto yang kami unggah di sosial media. Bahwasanya foto itu adalah bagian dari riset kami, riset artistik kami yang bertema fast fashion yang menuju kepada nudism," tandasnya.

"Dan nudism ini, kali ini tubuh sebagai ekspresi, manifestasi prima pure manusia. Juga imaji tubuh telanjang bisa digunakan sebagai protes advokasi," jelas mereka.

Baca Juga: Wajib Tahu, Virus Corona Akan Bertahan Lebih Lama di Benda-benda Ini, Bisa Sampai 7 Hari

Kemudian, kedua pendaki itu menjelaskan tujuan mereka melakukan sesi pemotretan tanpa busana.

"Jadi, dapat mengubah sudut pandang masyarakat atau orang-orang di sekitar. Jadi nudism yang dimaksud di sini itu menyuarakan atau protes atau advokasi melalui tubuh yang biasanya disuarakan untuk hak-hak individu atau mungkin perjuangan gender, seperti itu," jelasnya.

Kini kedua pelaku telah mengakui kesalahan mereka lewat video klarifikasi yang diunggah di Instagram.

"Dan kami juga mengakui kesalahan atas ketidakcermatan dalam menempatkan dokumen riset dalam sosial media kami, khususnya Instagram ya. Yang mungkin bisa disalahgunakan dan diinterpretasi ulang fotonya," ungkapnya.

Baca Juga: Mensesneg Beri Penjelasan Soal Halaman Draft UU Cipta Kerja yang Berubah-ubah

"Jadi dapat berbeda konteksnya dari yang kita maksud. Dan di sini kami belajar dari kesalahan, sehingga mungkin ke depannya kita dapat lebih baik dan memilah apa yang harus kita posting serta lebih bijak dalam memosting sesuatu yang mungkin akan menjadi tidak baik nantinya," ujarnya.

 

"Sekali lagi kami memohon maaf untuk teman-teman dan masyarakat Jawa Barat juga teman-teman pendaki. Semoga permintaan maaf dan penjelasan kami di sini dapat diterima dengan baik. Terima kasih banyak,” tutupnya.***(Christhoper Natanael Raja/JakbarNews.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: JAKBARNEWS

Tags

Terkini

Terpopuler