Terus-menerus Dituding PKI, Megawati Ingatkan Publik Bahwa Orang Tuanya Pahlawan

30 Oktober 2020, 17:42 WIB
Megawati Soekarnoputri. //ANTARA/Nova Wahyudi

PR CIANJUR - Tudingan sebagai Partai Komunis Indonesia (PKI) pada PDI Perjuangan memang sering menjadi sorotan akhir-akhir ini.

Atas tudingan terhadapnya juga partai yang dipimpinnya secara terus-menerus membuat Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, akhirnya luapkan kekesalan dan kekecewaannya.

Dinilainya kalangan milenial tak banyak memberikan peran terhadap kemajuan negara.

Baca Juga: Soal Kedatangan Menlu AS, Mantan Ketua MK: Indonesia Diperebutkan Negara yang Siap Berperang

Ibunda Puan Maharani ini juga mempertanyakan sumbangsih generasi milenial yang bisa memviralkannya tanpa harus bertatap langsung.

"Anak muda kita jangan dimanja, dibilang generasi kita adalah generasi milenial.

Saya mau tanya hari ini apa sumbangsihnya generasi milenial yang sudah tahu teknologi membuat kita sudah viral tanpa harus bertatap langsung?" kata Megawati dalam acara peresmian kantor PDIP secara daring, Jakarta, Rabu 28 Oktober 2020.

Baca Juga: Masjid Hingga Permukiman Warga Kabandungan Sukabumi Porak Poranda Akibat Puting Beliung

Megawati mengatakan bahwa generasi milenial hanya bisa berdemonstrasi, salah satunya demonstrasi menolak Undang-Undang (UU) Cipta Kerja beberapa hari lalu.

"Apa sumbangsih kalian terhadap bangsa dan negara ini? Masa hanya demo saja," kata Megawati.

"Masa (generasi milenial, red) hanya demo saja. Nanti saya di-bully ini (tapi, red) saya enggak peduli, hanya demo saja ngerusak, apakah ada dalam aturan berdemo? Boleh saya kalau mau debat," katanya.

Baca Juga: Pasukan Tiongkok Dituduh Duduki Wilayah India, Dikhawatirkan Picu Perang Dunia III

Sontak saja, pernyataan Megawati ini lagsung mendapatkan berbagai komentar dari sejumlah kalangan termasuk Ernest Prakasa yang beberkan prestasi kaum muda hingga Mardai Ali Sera yang ungkapkan generasi milenial adalah aset bangsa.

Selain menyentil generasi milenial, Megawati juga beberkan kemarahannya atas tudingan antek PKI kepadanya.

Megawati Soekarnoputri mengaku kesal karena hingga kini dirinya masih dituduh sebagai anggota PKI (Partai Komunis Indonesia).

Baca Juga: Polisi Duga Penyerangan di Prancis yang Tewaskan 3 Orang Dilakukan Warga Tunisia

"Ngapain orang zaman gini masih ngomongin PKI, PKI buktikan dong ada aturannya jangan hanya untuk membohongi rakyat.

Lama-lama saya kesal, tadi saya nanya ini viral apa enggak, oke saya ngomong ini nanti kalian lihat kalau saya di-bully, lawan," kata Megawati saat meresmikan 13 kantor PDIP baru secara virtual, di Jakarta, Rabu 28 Oktober 2020.

Bahkan, Presiden RI Joko Widodo yang telah dua kali menjadi presiden juga dianggap PKI, seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com pada artikel "Dituding PKI, Megawati Kesal dan Ingatkan Publik Orang Tuanya Pahlawan, 'Kalau Saya Dibully, Lawan!'".

Baca Juga: Volume Kendaraan yang Tinggalkan Jakarta Naik 40 Persen Pada Libur Panjang Kali Ini

"Loh, masa presiden kelima RI dibilang PKI, terus Pak Jokowi pilihan rakyat langsung, loh, kecuali tidak langsung, dua kali.

Kami pengusungnya, nah, mau lagi dibilang PKI katanya turunan bapak ibunya (Jokowi) enggak jelas, bayangkan gen Republik Indonesia apakah akan begini rusaknya republik kita?" ujar Megawati mempertanyakan.

Megawati juga heran mengapa orang tuanya Bung Karno dan Fatmawati dianggap bagian dari PKI, padahal orang tuanya merupakan pahlawan nasional yang berjasa dalam Kemerdekaan RI.

Megawati sendiri tiga periode menjadi anggota DPR, pernah menjadi presiden dan wakil presiden.

Baca Juga: Simak 6 Cara Cegah Covid-19 di Musim Hujan Berikut Ini

Megawati juga menerima berbagai penghargaan, termasuk gelar doktor kehormatan dari berbagai kampus dalam negeri maupun luar negeri.

Tak mungkin dirinya bisa mencapai itu semua bila dirinya adalah anggota PKI.

"Maksud saya tidak untuk sama sekali untuk menyombongkan diri. Tapi ini fakta pengalaman hidup, ngapain orang zaman gini masih ngomongin PKI?" katanya seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Baca Juga: Twitter Hapus Cuitan Mahathir Mohamad Karena Dianggap Benarkan Kekerasan

Menurut dia, menjadi anggota DPR pada era Orde Baru harus melalu penyaringan yang sangat ketat.
Bahkan, seluruh pejabat publik disaring ketat sehingga tak mungkin ada keturunan PKI yang bisa lolos menjadi pejabat.

Megawati menegaskan bahwa isu PKI sengaja diembuskan untuk membodohi masyarakat.***(Ari Nursanti/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler