Kompolnas Dukung Polri Dalam Kasus Pembantaian Sigi, Tidak Ada Tempat Bagi Teroris di Indonesia

- 1 Desember 2020, 15:35 WIB
Ilustrasi seruan untuk menghentikan aksi teror dan paham radikal terorisme.
Ilustrasi seruan untuk menghentikan aksi teror dan paham radikal terorisme. /PIXABAY/MIH83

PR CIANJUR – Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengecam keras kasus pembantaian empat anggota keluarga di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Dilansir Pikiran Rakyat Cianjur dari laman kompolnas.go.id.

“Aksi teroris di Poso, Sulawesi Tengah yang menewaskan 4 warga dan aksi-aksi sejenis dengan menebar ketakutan, kebencian dan ketidaknyamanan dalam bermasyarakat adalah suatu tindakan keji yang harus disortir dan diminimalisir gerakannya,” kata Anggota Kompolnas, H.Mohammad Dawam, S.Hi,MH, Selasa 1 Desember 2020.

Menurut Gus Dawam panggilan akrab Mohammad Dawam tidak ada tempat sama sekali bagi Teroris di Indonesia ini. Negara harus hadir melawan terorisme yang terjadi di Sulawesi Tengah.

Baca Juga: TERPOPULER Hari Ini: PGI Mengutuk Aksi Teror Sigi hingga Kader PDIP Jabar Tersandung Kasus Suap

“Tidak ada pembenaran aksi teroris tersebut ditinjau dari ragam aspek: baik dari akal budi, nalar, sosiologis dan agama,” kata Gus Dawam.

Dalam hal ini sikap Kompolnas tegas mendukung usaha Polri mengusut sampai ke akar-akarnya masalah ini secara transparan dan profesional.

“Hukum harus ditegakkan secara tegak lurus untuk menghadirkan keadilan, kemanusiaan, dan jihad. Jihad yang benar adalah upaya dan tindakan secara serius yang berorientasi pada tata kehidupan untuk menuju kesejahteraan, kemaslahatan dan keadilan bersama,” ucap Gus Dawam.

Gus Dawam melanjutkan jihad bukanlah suatu tindakan yang berorientasi pada kematian, penghancuran, pengrusakan dan menebar ketakutan di masyarakat.

Baca Juga: Jokowi Minta Pemimpin Daerah Memegang Penuh Kendali Terkait Covid-19 di Wilayahnya

Ajaran agama manapun tidak ada yang mengajarkan tindak terorisme. Tidak ada dalil kitab suci yang membenarkan ajaran para teroris.

“Jangan ada lagi suatu kedholiman yang dibungkus atas nama Jihad. Jangan ada lagi kejahatan yang dibungkus atas nama agama,” ucap Gus Dawam melanjutkan.

Gus Dawam juga menyatakan bela sungkawa kepada keluarga korban pembantaian di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah tersebut. Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) diduga kuat menjadi otak pembantaian ini.

“Kepada keluarga korban, semoga mendapat kekuatan, ketabahan dan proses hukum yang adil. Dan marilah kita sesama anak bangsa terus berikhtiar sama sama menghadirkan makna JIHAD yang sebenarnya: yakni yang berorientasi pada tata kehidupan dan kemaslahatan, bukan berorientasi pada kematian dan pengrusakan,” ujar Gus Dawam.

Baca Juga: Pemerintah Bubarkan 10 Lembaga Nonstruktural untuk Tingkatkan Efektivitas dan Efisiensi Pemerintahan

Sebelumnya empat orang dibunuh secara sadis di Desa Lembontonga, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah pada Jumat 27 November 2020.

Polisi menduga kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso pimpinan Ali Kalora sebagai dalang utama di balik peristiwa ini.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: kompolnas.go.id


Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x