Sejarah Pelajar Islam Indonesia (PII), Organisasi Kader Pelajar Muslim Indonesia

- 10 Desember 2020, 15:15 WIB
Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia 2017-2020 berfoto bersama Presiden Jokowi .
Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia 2017-2020 berfoto bersama Presiden Jokowi . /twitter @pb_pii

Intisari makna dari lambang PII ini adalah terwujudnya kesempurnaan pendidikan dan kebudayaan bagi rakyat Indonesia dan seluruh umat manusia umumnya.

Perjalanan PII yang sudah berumur lebih dari 70 tahun bukan tanpa hambatan. Pada masa Orde Lama PII kerap kali bentrok dengan PKI.

Keduanya merupakan organisasi kader. PII dengan Islamnya, dan PKI dengan Komunisnya.

Djayadi Hanan dalam Gerakan Pelajar Islam Di Bawah Bayang-Bayang Negara (Studi Kasus Pelajar Islam Indonesia Tahun 1980-1997) menuliskan salah satu bentrok itu terjadi di wilayah Kanigoro, Kabupaten Kediri.

Massa PKI membubarkan acara mental training kader PII itu. Selanjutnya mereka melakukan tindakan tidak terpuji pada kitab agama Islam.

Baca Juga: Pantau Quick Count Pilkada Serentak 2020 Melalui 3 Link Ini Jika Website KPU Error

Pertentangan PII berlanjut di masa Orde Baru. Awal mulanya, PII menaruh harapan besar pada transisi kepemimpinan nasional tersebut.

Apalagi pasca peristiwa G-30 S, PII dipercaya oleh ABRI untuk membantu mengondusifkan keamanan.

Selanjutnya PII yang bekerja sama dengan massa dari GP Ansor menghancurkan gedung CC-PKI.

Pasca tahun 1965, PII kembali menghidupkan program GAS (Gerakan Amal Sholeh) yang terkenal dengan slogan “Kembali ke Masjid, Kembali ke Bangku Sekolah, dan Kembali ke Kampung”.***

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: PBPII Buku Djayadi Hanan


Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah