PR CIANJUR – Konsulat Republik Indonesia di Songkhla, Thailand memulangkan 7 Warga Negara Indonesia (WNI) baru-baru ini.
Dalam program repatriasi mandiri itu, 7 WNI yang merupakan awak MV Express VI berbendera Tiongkok memutuskan untuk keluar dari kapal itu saat sedang berlayar di Teluk Andaman, Phuket, Thailand.
MV Express VI sendiri merupakan kapal kargo yang berlayar di perairan Andaman.
Kru kapal MV Express VI terdiri dari 18 orang terdiri dari nakhoda dan 5 Anak Buah Kapal (ABK) berkewarganegaraan Thailand, 7 ABK WNI, 1 warga negara Myanmar, dan 4 warga negara Tiongkok sebagai wakil dari pemilik kapal tersebut.
Mundurnya ABK WNI ini bermula dari instruksi perusahaan kapal tersebut untuk berlayar ke perairan Somalia yang rawan akan tindak pembajakan laut.
Demi keamanan, nakhoda memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan ke daerah tersebut.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Hari Ini Jumat, 19 Februari 2021: Mama Rosa Terkenang Mendiang Anaknya Roy
Dilansir Pikiranrakyat-Cianjur.com dari Kementerian Luar Negeri, program repatriasi mandiri tersebut dilaksanakan pada Kamis, 18 Februari 2021 waktu setempat.
Mulai dari pendampingan, negosiasi, dan kesepakatan dilakukan pihak kedutaan dalam rangka pemenuhan hak ABK WNI oleh perusahaan kapal.
KRI Songkhla bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bangkok juga membantu seluruh ABK WNI mendapatkan certificate of entry (COE) guna masuk ke teritorial negara Thailand.
Baca Juga: Cara Mendapatkan KIP dari Kemendikbud bagi Siswa yang Masuk Kategori Penerima Dana PIP
Setelah diizinkan masuk ke wilayah Thailand, seluruh ABK WNI ini diwajibkan melakukan proses karantina mandiri sebelum akhirnya dipulangkan ke Indonesia.
Para ABK itu kembali ke Indonesia melalui Singapura dan akan tiba di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.
Sebelumnya, diberitakan seorang ABK WNI bernama Arif Nurmansyah dan 2 orang rekannya sesama ABK berhasil dipulangkan setelah harus menunggu selama 6 bulan proses repatriasi.
"Perjuangan panjang Tim Perlindungan Konsulat Jenderal Indonesia di Los Angeles akhirnya menuaikan hasil. Arif dan 2 ABK lainnya akhirnya berhasil dipulangkan Minggu malam waktu Tahiti (14/2)," kata Ardian B. Nugroho, Konsul Protokol Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Los Angeles, Amerika Serikat.
"Kondisi Pandemi Covid-19 telah menutup akses penerbangan internasional dari Tahiti. Sementara itu, kondisi Pandemi di sana pun kian mengkhawatirkan. Fasilitas ICU pun terbatas hanya untuk warga setempat. Semua warga negara asing dihimbau untuk meninggalkan Tahiti sesegera mungkin," ucap Ardian.
"Kami sangat terbantu dengan Mr. Christopher Kozely. Beliau adalah pejabat Pemerintah AS yang dengan tulus membantu tim untuk memulangkan Arif dan lainnya," ujar Ardian.***
Artikel Rekomendasi