Network
PR CIANJUR - Pemerintah Republik Indonesia menyalurkan sejumlah bantuan sosial (bansos) di masa pandemi Covid-19 ini.
Bansos tersebut disalurkan kepada warga masyarakat yang terdampak Covid-19.
Upaya pemerintah tersebut terus dilakukan perbaikan terutama dari segi pendataan.
Baca Juga: 3 Jenis Teh yang Bisa Dijadikan Bilasan Berikut Dapat Membantu Menumbuhkan Rambut Secara Alami
Seperti disebutkan oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin, penting untuk melakukan pendataan keluarga di Indonesia agar bansos yang disalurkan tepat sasaran.
Dengan tujuan mendapatkan keakuratan data warga yang terdampak pandemi Covid-19, Wapres menyebut perbaikan data tersebut harus dilakukan.
Hal tersebut dinyatakan Ma'ruf Amin pada akun Instagram pribadinya @kyai_marufamin, Kamis 8 April 2021.
“Ini dilakukan karena sering terjadi ketidaktepatan dan kurang akuratnya data. Baik dalam masalah pembangunan keluarga, stunting, bahkan juga bantuan sosial,” tulis Wapres.
Baca Juga: Panglima TNI Harapkan TNI AU Meningkatkan Profesionalitas di HUT yang ke-75 Hari Ini
Perbaikan data tersebut diminta Wapres untuk rukun warga (RW) setempat ikut terlibat.
“Saya meminta BKKBN agar dalam melakukan pendataan melibatkan unsur-unsur unit terkecil di tingkat Rukun Warga (RW). Selain itu, tetap memperhatikan waktu-waktu yang tepat agar mudah menemui target yang didata,” ujarnya.
Inovasi dari BKKBN diharapkan Wapres akan menjadi solusi dari masalah kekerdilan pada anak atau stunting di berbagai daerah.
Baca Juga: 7 Manfaat Minyak Serai yang Luar Biasa, Mampu Mengobati Kejang hingga Melawan Depresi
“Selain itu, tentunya, mengkoordinasikan anggaran penanganan stunting dengan kementerian dan lembaga agar implementasinya maksimal,” tuturnya.
Untuk diketahui bahwa setiap lima tahun sekali BKKBN melakukan pendataan keluarga.
Lihat postingan ini di Instagram
Tahun 2021 ini, pendataan keluarga oleh BKKBN akan berlangsung mulai 1 April 2021 hingga 31 Mei 2021.***
Artikel Rekomendasi