JENDELA CIANJUR - Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Muhammad Isnur menilai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD berbohong atas pernyataannya mengenai tragedi di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah.
Pasalnya dalam pernyataan Mahfud MD mengklaim tidak ada kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian kepada masyarakat. Padahal banyak video yang beredar di media sosial mengenai pemukulan dan penggiringan paksa oleh aparat kepolisian terhadap warga.
"Cerita Pak Mahfud ini jelas tidak berdasar dan berbeda dengan fakta-fakta yang ada di lapangan dan kami lihat, LBH Jogja lihat di lapangan," ucap Isnur
Padahal fakta dilapangan berdasarkan video yang beredar klaim Mahfud MD pun terbantahkan. "Jika Pak Mahfud melihat video yang tersebar dengan mudah di sosial media dan juga bagaimana cerita warga, jelas apa yang Pak Mahfud sampaikan itu bohong," jelasnya.
Bahkan Mahfud MD malah menyebut bahwa video-video terkait insiden di Desa Wadas merupakan framing yang sengaja dibuat.
Baca Juga: Ridwan Kamil Resmikan 6 Command Center, untuk Jalankan Revolusi Digital
Menanggapi masalah itu, Jurnalis senior Hersubeno Arief angkat bicara dan menganggap pernyataan Mahfud MD bisa ditafsirkan sebagai ancaman.
"Ini bisa ditafsirkan sebagai ancaman lho, karena beliau menyatakan bahwa BIN, BAIS itu kan bisa punya penilaian tentang video-video (insiden di Desa Wadas) ini," beber Hersubeno dalam channel YouTubenya, Kamis 10 Februari 2022.
Artikel Rekomendasi