Network
JENDELA CIANJUR - Berbagai dukungan mengalir dari netizen maupun pejabat negeri ini kepada Staf khusus Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Brigjen Junior Tumilaar yang ditahan Puspom TNI di Rumah Tahanan Militer (RTM) Cimanggis, Depok.
Mereka malah mempertanyakan sikap Kepala Staff Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman yang malah memenjarakan Brigjen Junior. Pembelaannya kepada warga Desa Bojong Koneng, Bogor melawan PT Sentul City Tbk terkait sengketa lahan berujung ditahannya Brigjen Junior.
Penahan itu pun mendapatkan pembelaan dari Mantan Sekretaris Kabinet (seskab) Republik Indonesia diera Presiden SBY, Dipo Alam. "Saya bersimpati pada Pak Junior Tumilaar perwira TNI AD yang berniat membela rakyat...bolekan hati dan pikiran saya berpihak pada niat beliau?...Lanjutken brother!!!," ujar Dipo dalam cuitan twitternya @dipoalam49.
Cuitan itu pun lantas dibalas oleh Politisi Gerindra, Fadli Zon. Menurut Fadli, tentara pada dasarnya berasal dari rakyat dan mereka adalah tentara rakyat. Jadi wajar jika Brigjen Junior membela kepentingan rakyat.
“Tentara kita berasal dr rakyat, tentara rakyat. Membela rakyat wajar apalagi dipihak yg benar. Bravo P Junior Tumilaar,” tulis Fadli dilansir dari twitter pribadinya @FadliZon.
Diberitakan sebelumnya, gara-gara membela warga Desa Bojong Koneng, Bogor melawan PT Sentul City Tbk terkait sengketa lahan, Brigjen Junior Tumilar ditahan Puspom TNI di Rumah Tahanan Militer (RTM) Cimanggis, Depok. Brigjen Junior merupakan Staf khusus Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Disinggung mengenai kabar anak buahnya ditahan, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman membenarkan. Brigjen Junior ditahan lantaran melanggar aturan pimpinan. "Betul (ditahan Brigjen Junior)," ucap Dudung kepada wartawan, Selasa 22 Februari 2022.
Dikatakan Dudung, Brigjen Junior bertindak tanpa seizin atasan. Junior melakukan hal tersebut tanpa perintah dan mengatasnamakan Staf Khusus KSAD untuk membela rakyat.
Artikel Rekomendasi