Network
JENDELA CIANJUR - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan Gunung Merapi di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah mengalami 96 kali gempa guguran selama periode pengamatan pada Kamis, 21 April 2022, pukul 00.00-24.00 WIB.
Dalam keterangannya, Jumat, 22 April 2022, Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat satu kali gempa tektonik dan tiga kali gempa fase banyak.
Berdasarkan pengamatan visual, tampak asap berwarna putih keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas sedang hingga tebal dengan ketinggian sekitar 100 meter di atas puncak.
Pada periode pengamatan itu, tercatat 18 kali guguran lava keluar dari gunung itu dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter ke arah barat daya.
Baca Juga: Kejagung Geledah 10 Lokasi Terkait Korupsi Minyak Goreng, 650 Dokumen Diamankan!
Deformasi atau perubahan bentuk tubuh Merapi yang dipantau BPPTKG menggunakan electronic distance measurement (EDM) rata-rata sebesar 0,2 cm per hari (dalam 3 hari).
Sementara itu, mengacu data terakhir BPPTKG, volume kubah lava di barat daya tercatat 1.672.000 meter kubik dan volume kubah tengah sebesar 2.582.000 meter kubik.
Hingga kini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal lima kilometer) serta Sungai Bedog, Krasak, Bebeng (sejauh maksimal tujuh kilometer).
Baca Juga: Ekonomi Indonesia Sedang Tidak Baik-baik Saja, Dede Yusuf Dorong Masyarakat Miliki Alternatif Income
Artikel Rekomendasi