Kasus Covid-19 Bertambah, Kini Kebumen Berubah Dari Zona Hijau Menjadi Zona Merah

- 8 September 2020, 19:31 WIB
Ilustrasi: Kasus Covid-19.*
Ilustrasi: Kasus Covid-19.* /Pixabay/Geralt/

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Anies Baswedan Terpaksa 'Lempar Sauh', PSBB Total Berlaku Lagi di Jakarta

Pasien meninggal berinisial WAR (57), ber-KTP Kebumen tinggal di Jakarta. Pulang ke Kebumen dalam keadaan sakit. WAR dirawat di RS Margono Soekarjo Purwokerto hari WAR meninggal dunia dan dimakamkan di Ajibarang, Banyumas.

Cokroaminoto menambahkan, selain itu, sebanyak 10 pasien satu diantaranya masih balita usia 3 tahun berinisial KA, serta dua anak masih usia belasan tahun, yakni 11 dan 15 tahun yang lainnya atau sebagian besar orang tua antara 54 hingga 86 tahun.

"Dari kesepuluh kasus terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut merupakan keluarga atau kontak erat dari kasus terkonfirmasi terdahulu. Berbeda halnya dengan MAR, memiliki riwayat kontak dengan anaknya-yang dari Purwokerto. Sementara itu, HS menyatakan tidak ada riwayat perjalanan," kata Cokroaminoto.

Diakui selama sepekan terakhir tim gugus tugas penanganan Covid-19 Kebumen mencatat ada penambahan 47 kasus positif baru. Padahal sejak akhir Agustus lalu, Kabupaten Kebumen sudah mengeluarkan Peraturan Bupati (Perbup) tentang penanggulangan Covid-19, namun penambahan angka positif masih tetap tinggi.

Baca Juga: Sebanyak 15 Persen Bakal Calon Pilkada Serentak 2020 Terpapar Covid-19

Tambahan kasus positif Covid-19 tersebut sebagian besar merupakan kontak erat dengan kasus positif sebelumnya atau merupakan hasil tracing dari kasus positif Covid-19 sebelumnya.

“Dari 47 kasus baru Covid-19 tersebut, 13 orang di antaranya berasal dari Kecamatan Rowokele, yaitu kontak erat kasus positif sebelumnya yang sudah melakukan isolasi mandiri,” jelasnya, .

Lebih lanjut Cokroaminoto mengatakan, penambahan kasus positif lainnya mempunyai riwayat perjalanan yang menggunakan angkutan umum. Mereka ada yang menggunakan bus dan harus menunggu di terminal dan ada juga yang menggunakan angkutan dalam kota.

“Jadi sebagian ada yang terpapar di tempat umum, karena menggunakan angkutan umum. Hal ini disebabkan masih ada masyarakat yang tidak tertib menerapkan protokol kesehatan, seperti penggunaan masker,” tandasnya.

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini